DEMOKRASI.CO.ID - Sudah 27 bulan Anies Baswedan menjabat gubernur DKI Jakarta. Sebagai pejabat publik, banyak komentar selama kepemimpinannya, baik yang memuji maupun yang mencaci.
Di media sosial, Anies beberapa kali di-bully oleh warganet. Namun, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menanggapi santai komentar-komentar warga tentang dirinya.
Komentar-komentar itu adalah hak warga. Prinsip saya, dipuji tidak terbang, dicaci tidak terbang. Yang penting, semua kita jalani dengan ketulusan,” ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta.
Penceramah kondang Ustadz Haikal Hassan Baras justru menyayangkan warganet yang mencari nafkah dengan cara membully Anies.
Beragam isu dilontarkan warganet untuk membully Anies. Diantaranya soal lem aibon, banjir awal tahun, korupsi anggaran, hingga yang terbaru revitalisasi Monas.
Hal itu diungkapkan Haikal melalui cuitan Twitternya yang diunggah Minggu (2/2).
"Ngebully aibon gagal Framming banjir gagal Ngehina telor gagal Fitnah anggaran gagal Nuduh korupsi gagal Skrg lagi coba revitalisasi. Lanjutkan terus usahanya. Kesian banget kalian. Cari makan dg mengumpat dan mencela. Tapi yg dihina itu, berbagai penghargaan diraih tanpa berita," tulis Haikal.
Diketahui, selama memimpin Pemprov DKI Jakarta, sudah puluhan penghargaan yang diraih Anies, dari dalam maupun luar negeri.
Teranyar, Anies memperoleh penghargaan Sustainable Transport Award 2020.
Menurut Anies, penghargaan ini adalah penanda juga bahwa ada perubahan positif di Jakarta, khususnya di bidang transportasi. [rmol]