
DEMOKRASI.CO.ID - Revitalisasi Monas akhirnya jalan terus setelah sempat dihentikan oleh Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka pimpinan Mensesneg.
Hasil ini diperoleh setelah Komisi Pengarah menggelar rapat bersama dengan Pemprov DKI hingga pemenang sayembara revitalisasi Monas, meski harus melengkapi sejumlah dokumen.
Setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan revitalisasi lanjut terus pada Kamis (6/2), pekerjaan di Monas sisi selatan kembali diteruskan.
Pantauan kumparan, Jumat (7/2), para pekerja sudah kembali bekerja. Tampak alat berat berwarna kuning tengah mengeruk tanah yang bakal jadi Kolam Pantulan Bayangan Monas.
Pekerja lainnya juga tampak membersihkan air yang menggenangi bagian yang sudah dibeton. Pekerja lainnya tampak terus mengerjakan tugasnya masing-masing.
![]() |
Desain Revitalisasi kawasan Monas. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta |
Namun, tak ada satu pekerja pun yang bersedia dimintai keterangan soal kelanjutan proyek ini.
Revitalisasi Monas sempat menjadi sorotan. Awalnya, pekerjaan ini dikritik karena Monas jadi terlihat gundul akibat penebangan 191 pohon imbas proyek itu.
Dorongan untuk menghentikan sementara proyek itu pun mencuat. Terlebih, belakangan diketahui revitalisasi Monas belum mengantongi izin dari Komisi Pengarah yang diketuai Mensesneg.
Komisi Pengarah akhirnya menggelar rapat internal dan memutuskan menghentikan sementara revitalisasi Monas pada 27 Januari 2020. Komisi Pengarah meminta Pemprov DKI menjelaskan konsep dan desain revitalisasi Monas.
Komisi Pengarah kemudian menggelar rapat lanjutan, Rabu (4/2). Kali ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bertindak sebagai Sekretaris Komisi Pengarah sekaligus Kepala Badan Pelaksana Pembangunan Taman Merdeka turut hadir.
![]() |
Pekerja kembali mengerjakan proyek revitalisasi Monas, Jakarta Pusat. Foto: Ricky Febrian/kumparan |
Dalam rapat itu, Anies dan pemenang sayembara menjelaskan lebih lanjut soal konsep dan desain revitalisasi Monas. Usai rapat, Anies menegaskan, revitalisasi Monas tetap berjalan dan Komisi Pengarah mengapresiasi desain ini.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam penjelasan itu, yakni keberadaan ruang terbuka hijau (RTH). Setelah dijelaskan, Komisi Pengarah baru mengetahui ruang terbuka hijau nantinya akan bertambah menjadi 64 persen. Meningkat 8 persen dari yang sekarang ada, yakni 56 persen dari keseluruhan Monas.
![]() |
Peta revitalisasi Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta |
Hal ini bisa dipenuhi karena dalam desain baru, lapangan Parkir IRTI, pusat jajanan dan suvenir Lenggang Jakarta, dan SPBG portabel dihilangkan. Lahan itu sepenuhnya akan menjadi ruang terbuka hijau.
Revitalisasi Monas yang dikerjakan oleh kontraktor PT Bahana Prima Nusantara itu harusnya selesai pada pertengahan Februari bila tak dihentikan sementara.