logo
×

Minggu, 09 Februari 2020

Sudah 800 Lebih Pasien Virus Corona di China Meninggal Dunia

Sudah 800 Lebih Pasien Virus Corona di China Meninggal Dunia

DEMOKRASI.CO.ID - Komisi Kesehatan Nasional China mengungkapkan jumlah orang yang positif terinfeksi dalam wabah virus corona di China telah mencapai 37.198 orang, dengan lebih dari 2.600 kasus baru dilaporkan.

Dalam laporan hariannya, seperti dikutip stasiun berita Channel News Asia, komisi tersebut mengatakan ada 89 kasus kematian baru akibat virus corona, di mana 81 di antaranya terjadi di Provinsi Hubei yang paling parah terkena dampaknya. Sehingga sampai saat ini jumlah pasien meninggal dunia mencapai 811 orang.

Jumlah kematian akibat corona saat ini lebih tinggi daripada jumlah kematian global yang disebabkan oleh virus Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), yang menewaskan 774 orang pada tahun 2002-2003.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan setiap hari di China "stabil", tetapi memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah virus telah meningkat. China telah berjuang untuk menahan virus, meskipun telah menempatkan sekitar 56 juta orang di bawah penguncian atau lockdown di Hubei dan ibukota provinsi, Wuhan.

Kota-kota lain yang jauh dari pusat penyebaran wabah juga telah mengambil langkah-langkah untuk tetap menjaga orang di dalam ruangan, serta membatasi jumlah orang yang dapat meninggalkan rumah mereka.

Virus ini telah menyebar ke puluhan negara, mendorong beberapa pemerintah untuk melarang kedatangan dari China dan mendesak warganya untuk menghindari bepergian ke negara itu. Beberapa merekomendasikan warganya untuk meninggalkan China.

Penularan itu muncul untuk pertama kali di ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, pada Desember 2019, yang kemudian menyebar ke seluruh China dan lebih dari dua lusin negara lain, mendorong Organisasi Kesehatan Dunia untuk mengumumkan keadaan darurat global.

Jumlah infeksi yang dikonfirmasi di China masih dapat bertambah secara signifikan, dengan komisi kesehatan mengatakan bahwa lebih dari 26.000 orang lainnya "dicurigai" terkena virus itu. [viva]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: