logo
×

Senin, 02 Maret 2020

Bahas Virus Corona, Yusril Singgung Sabda Rasul: Itu Adalah Sisa-sisa Azab yang Dulu

Bahas Virus Corona, Yusril Singgung Sabda Rasul: Itu Adalah Sisa-sisa Azab yang Dulu

DEMOKRASI.CO.ID - Yusril Ihza Mahendra angkat bicara soal penyebaran virus corona dengan menukil peringatan yang pernah disampaikan Nabi Muhammad SAW.

Hal itu disampaikan Yusril dalam diskusi dengan tema ‘Kesiapan Masyarakat dan Pemerintah dalam Menghadapi Ancaman Covid-19 (Coronavirus)’ di ruang Auditorium Ar-Rahman, Menara YARSI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

“Nabi mengatakan, apabila berkembang suatu wabah penyakit di suatu negeri, janganlah kamu pergi (datang) ke negeri itu,” ujar Yusril.

Demikian pula sebaliknya. Apabila kalian berada di mana wabah penyakit itu sedang merebak, maka jangan ada seorang pun yang meninggalkan tempat itu.

“Sewaktu para sahabat nabi bertanya tentang wabah penyakit itu kepada Rasulullah SAW, maka dijawab oleh nabi, itu adalah sisa-sisa azab yang dulu dan akan terus ada pada zaman-zaman berikutnya,” kata Yusril.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini lalu menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW, sewaktu mengucapkan hadis tersebut, tidak hanya sebagai seorang nabi, tetapi juga sebagai Kepala Negara di Madinah.

Jadi, lanjut Yusril, jika dilihat dari konteks hadis itu yang berupa larangan, adalah perintah kepala negara kepada rakyatnya.

“Hanya seorang kepala negara yang bisa memerintahkan rakyatnya untuk tidak pergi ke negara lain dan melarang warga negara yang terkena wabah itu agar tidak datang ke negaranya,” terangnya.

Mantan Menkumham ini menyatakan hadis itu sahih dan mutawatir, serta bisa dilihat dalam kitab-kitab kumpulan hadis dari riwayat Bukhori, Muslim, Tarmizi, dan Nasa’i.

Artinya, bahasa nabi itu sudah termasuk peringatan dan inilah yang sekarang sedang terjadi, saat virus corona menghantui dunia.

“Kalau membaca hadis tersebut, akan terlihat sebetulnya kebijakan yang diambil oleh Rasulullah SAW pada waktu itu sangat memengaruhi pemikiran kenegaraan pada zaman modern sekarang,” kata Yusril.

Sementara itu, bila dilihat dari UUD-45, masih seturut Yusril, pada alinea ke-4 disebutkan bahwa tujuan bernegara ialah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Karena itu, ia menilai bahwa harus ada langkah-langkah darurat dan sistematik untuk mengatasi persoalan ini karena dampaknya akan sangat besar.

“Tidak hanya masalah kesehatan saja, tetapi juga berimbas ke masalah ekonomi dan sosial apabila masalah virus korona ini tidak segera diatasi dan diakhiri,” pungkas Yusril.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: