logo
×

Sabtu, 28 Maret 2020

Jurnalis Otomotif Meninggal Dunia Usai Terlantar 5 Jam di RSUD

Jurnalis Otomotif Meninggal Dunia Usai Terlantar 5 Jam di RSUD

DEMOKRASI.CO.ID - Kabar duka datang dari kalangan jurnalis otomotif. Wartawan senior Willy Dreeskandar, tutup usia pada Kamis 26 Maret 2020. Enam hari sebelumnya, Willy mengunggah kondisinya saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang, di media sosial Twitter.

Ia mengaku sudah lima jam berada di rumah sakit tersebut, namun tidak mendapatkan penanganan. Karena tidak bisa menunggu lebih lama lagi, WIlly kemudian pindah ke salah satu rumah sakit swasta. Tapi, ia diminta kembali ke RSUD.

“Pak Jokowi & Dr Terawan. Smg Bpk2 sehat. Pak, mhn bantuannya RS rujukan. Sy ke RSUD Kab Tangerang, 5 jam tanpa tindakn. Sy tidak kuat. Skrg sy di Eka Jaya Hospital, BSD. Hrs balik lagi ke RSUD. Mhn maaf mrepotkn. Trm ksh,” tulisnya, dikutip Sabtu 29 Maret 2020.

Salah satu sahabat dan juga mantan rekan kerjanya, Hendra Noor Saleh mengunggah kabar duka itu di Instagram. Keduanya telah berkawan selama puluhan tahun.

“1 Maret 1994 adalah jumpa awal kita. Berarti sudah 26 tahun lalu. Saat saya diterima kerja dalam satu komunitas "aneh", di kantor berbentuk bedeng di Palmerah Barat. Pagi saat orang-orang bersiap berangkat ke kantor, anak-anak Otomotif malah baru siap-siap tidur di... kantor,” tulis pria yang akrab disapa Ko Hen itu.

Sebagai informasi, Willy memulai karir sebagai wartawan di tabloid Otomotif. Ia kemudian dipercaya untuk menjadi pemimpin redaksi tabloid baru yang berhubungan dengan roda dua, yakni Motor Plus.



Lihat postingan ini di Instagram

SILET Ah, Jack @f16willy Ternyata ini foto terakhir kita bersama. Tepat di hari ulang tahunku dan peresmian @motocoffee.co Kita berkumpul bersama-sama alumni Otomotif Group. Seperti biasa, kau memberiku pelukan hangat dengan jabat erat khas, anak bikers. Pada 1 Maret 1994 adalah jumpa awal kita. Berarti sudah 26 tahun lalu. Saat saya diterima kerja dalam satu komunitas "aneh", di kantor berbentuk bedeng di Palmerah Barat. Sebagai wartawan tabloid Otomotif. Sebagai mantan eksekutif lembaga finance modern, tiap hari harus pakai dasi dan kemeja lengan panjang rapi disetrika, sungguh suatu yang tidak lazim sekantor dengan adab yang hanya ada di pilem-pilem petualangan dan koboi. Pagi saat orang-orang bersiap berangkat ke kantor, anak-anak Otomotif malah baru siap-siap tidur di... kantor. Semua punya tempat mojok favorit. Berani nyerobot, ujungnya bisa rame. Ada yang baru saja ngebir, ada yg badannya diselimuti aroma knalpot dan oli, ada juga yang bau menyan dari Belanda. Sebagian baru saja kelar main game Paratrooper. Dari komputer jadul MS DOS. Kelar bikin artikel 1 jam dari WS4 dari floopy disk setebal karton ukuran 10x10 cm. Ngetiknya 1 jam, main game bisa 5 jam. Tampangnya jangan main-main. Sangar, Jack. Rambut gondrong, badan dililit rantai, agak jarang mandi, kosa kata favorit: anjing tanah, ulat bulu dan nama fauna lainnya. Anggota tetap gang nginap itu F-16, Agam, Fendi, Sam Bule, Miolo, Djs, Acip, Kl:X. Sesekali join Yoni, Parwata, Soni, Meneer, Smd, Urip, Johan, Babe alias NB, Bastian, Mbah Heri, Urip, Acip, Bang Zul, Sukarman, Mas Endi, Feol, Tom, Cak Bbg, Santen dan banyak lagi. Hari demi hari, bersama para wartawan muda ini lama-lama saya paham. Mereka semuanya baik-baik kok, care, talenta dan keenceran otak di atas rata-rata. Jika tidak, bagaimana bisa setiap minggu tabloid Otomotif jadi candu bagi 100.000 pelanggan dan pembeli eceran. Sebuah rekor membanggakan KG di masa itu. Willy Dreeskandar dengan inisial F-16 adalah salah satu mentorku. Kebetulan kubikel kami bersebelahan. Masa itu, namanya Meja Biro, dan saya dapat limpahan kapling dari Ananta yg check out ke Jerman. F-16 sungguh antitesis dariku. Tingginya mungkin beda
Sebuah kiriman dibagikan oleh Hendra Noor Saleh (@hendranoorsaleh) pada
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: