logo
×

Senin, 09 Maret 2020

Keajaiban Tercoreng, Kasus Corona di Vietnam Melonjak

Keajaiban Tercoreng, Kasus Corona di Vietnam Melonjak

DEMOKRASI.CO.ID - Virus Corona menjangkiti hampir semua negara di dunia, tak terkecuali Vietnam yang wilayahnya berdekatan dengan China.

Menurut laporan Reuters, pada Minggu (8/3/2020), jumlah terinfeksi virus Corona di Vietnam, menurut data Kementerian Kesehatan Vietnam tercatat meningkat dari 16 orang menjadi 29 orang. Namun, 16 di antaranya berhasil pulih, capaian ini dianggap sebagai keajaiban.

Kasus-kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Minggu termasuk delapan turis asing yang tiba di Hanoi dengan penerbangan Vietnam Airlines dari London pada hari Senin, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan.

"16 kasus pertama di negara ini telah disembuhkan dan dilepaskan dari rumah sakit, dan tidak ada kematian," tulis Reuters.

Pemerintah Vietnam menyatakan, sebanyak 101 orang sedang dikarantina akibat kasus virus mematikan asal Wuhan, China ini, sementara 23.228 lainnya sedang dipantau.

Seperti dituliskan sebelumnya, pada Rabu (4/2/2020), Vietnam menyatakan, semua pasien yang terinfeksi COVID-19 yang berjumlah 16 orang, telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Sebagaimana diketahui, sejak pertama mendeteksi wabah, Vietnam langsung bergerak cepat melakukan upaya untuk mencegah penyebaran virus. Sebelumnya, corona pertama di Vietnam dilaporkan terdeteksi pada 23 Januari di Kota Ho Chi Minh. Saat itu ada dua warga negara China, terinfeksi corona.

Vietnam secara resmi menyatakan virus corona sebagai epidemi pada 1 Februari. Ketika jumlah kasus di negara itu meningkat menjadi enam. Pada 13 Februari, kementerian kesehatan memerintahkan 10.600 penduduk Son Loi untuk dikarantina selama 20 hari, setelah lebih banyak kasus dikonfirmasi.

Upaya cepat tanggap pemerintah ini bahkan telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Para pejabat dan pakar kesehatan WHO mengatakan respons cepat pemerintah Vietnam sangat penting dalam mengatasi krisis di tahap awal.

"Negara ini telah mengaktifkan sistem responsnya pada tahap awal wabah, dengan mengintensifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen kasus di fasilitas kesehatan, menyampaikan pesan komunikasi risiko yang jelas, dan kolaborasi multi-sektoral," kata Dr Kidong Park, perwakilan WHO di Vietnam kepada Al Jazeera.

Selain karantina, tenaga medis di negara itu juga diinstruksikan untuk mengikuti beberapa protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan. Dari mulai mengobati gejala yang dibawa virus corona, seperti demam, hingga meminta pasien menjalani diet ketat dan bergizi. Lebih lanjut, petugas medis juga diperintahkan untuk memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien.

Pemerintah juga memerintahkan sekolah-sekolah di 63 kota dan provinsi di Vietnam diliburkan demi mencegah penularan pada anak-anak. Kementerian kesehatan juga telah menginstruksikan sekolah untuk mendisinfeksi ruang kelas sebelum siswa kembali ke sekolah.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: