logo
×

Senin, 30 Maret 2020

Pemotor Tewas di Yogya yang Dievakuasi Petugas Pakai APD Diduga Serangan Jantung

Pemotor Tewas di Yogya yang Dievakuasi Petugas Pakai APD Diduga Serangan Jantung

DEMOKRASI.CO.ID - Seorang pengendara sepeda motor berinisial DH (50) tewas mendadak saat berhenti di lampu merah titik nol KM Yogyakarta, Senin (30/3) pukul 16.15 WIB. Korban diduga terkena serangan jantung.

"(Korban) riwayat sakit epilepsi, jantung dan sering pingsan. Itu dari adik kandungnya. Adik kandungnya juga dari TKP tadi," kata Kapolsek Gondomanan Kompol Purwanto dikonfirmasi, Senin (30/3).

Purwanto juga sudah mengonfirmasi ke keluarga bahwa korban punya riwayat penyakit ayan. Kemungkinan saat di lampu merah tersebut penyakitnya kumat hingga menyebabkan meninggal dunia.

Petugas mengevakuasi pengendara yang ditemukan meninggal di Yogyakarta, Senin (30/3). Foto: Dok. Istimewa

"Keluarganya tahu kalau kakaknya itu penyakitnya ayan, sering pingsan, jantung. Mungkin, pas di jalan itu ayane kumat, terus semaput (pingsan), njuk bablas (terus meninggal)," ujarnya.

Lantaran virus corona tengah mewabah, proses evakuasi pun dibantu oleh Tim Reaksi Cepat BPBD DIY. Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat mengevakuasi korban.

Petugas mengevakuasi pengendara yang ditemukan meninggal di Yogyakarta, Senin (30/3). Foto: Dok. Istimewa

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, AKP Imam Bukhori, mengatakan korban tiba-tiba jatuh saat mengantre di lampu merah. Saat itu motor yang dikendarai menimpa tubuh korban. 

"Informasi dari masyarakat yang melihat si korban jatuh sempat kejang-kejang, kemudian sempat sesak napas. Anggota langsung menelpon ambulans ke lokasi setelah dicek korban sudah meninggal," kata Imam.

Dia menambahkan saat proses evakuasi, petugas juga sempat menyemprotkan disinfektan sebagai langkah antisipasi dan kewaspadaan. Selanjutnya, jenazah korban selanjutnya dibawa ke RSUP Dr Sardjito.  [kumparan]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: