DEMOKRASI.CO.ID - Jurubicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengkonfirmasi adanya satu orang petugas medis yang meninggal.
Hal itu disampaikan Achmad Yurianto saat ditanya wartawan disela jumpa pers Satgas Percepatan Penangan Corona Virus Disease 19 (Covid-19), di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (14/3).
"Ada (yang meninggal), yang kemarin," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini.
Sebelumnya beredar kabar satu orang tenaga medis di salah satu rumah sakit pemerintah diduga terjangkit virus corona.
Ia mengalami gangguan pernapasan setelah merawat pasien dalam pengawasan (PDP), dan langsung dirawat diruang isolasi salah satu rumah sakit pemerintah tersebut. Selang beberapa lama, kondisinya tidak membaik, hingga kemudian pasien ini dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, pada Rabu (11/3) sore lalu.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, pun menyatakan bahwa pasien yang dirujuk itu merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) berjenis kelamin perempuan umur 37 tahun.
Saat dirujuk, dijelaskan Mohammad Syahril, pasien ini dalam kondisi yang terbilang parah, karena terdapat peradangan di paru-parunya.
"Jadi pasien itu dikirim dari salah satu RS pemerintah dalam kondisi memang disebut namanya ARDS, Pneumonia berat, akut respirasi sindrom, gitu namanya," ucap Mohammad Syahril dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Sunter Permai Raya, Jakarta Utara, Kamis (12/3).
"(Pasien ini) memakai ventilator, tadi malam masuk dan sudah kita lakukan terapi maksimal ternyata tidak tertolong pagi hari ini," sambungnya.
Namun hari itu, Mohammad Syahril belum bisa memastikan apakah pasien tersebut positif terjangkit corona atau tidak.
Barulah pada Jumat (13/3) kemarin, Jurubicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, pasien itu positif corona bersama satu orang lainnya yang juga meninggal di RSPI Sulianti Saroso.
Mereka adalah pasien dengan nomor kasus 35, perempuan 57 tahun. Serta pasien dengan nomor kasus 36, WNI perempuan berusia 37 tahun. (Rmol)