logo
×

Senin, 23 Maret 2020

Turki Tawarkan Rapid Test Virus Corona ke Seluruh Negara, Termasuk Indonesia

Turki Tawarkan Rapid Test Virus Corona ke Seluruh Negara, Termasuk Indonesia

DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah Turki dilaporkan telah menawarkan alat pengetes cepat atau rapid test virus corona kepada seluruh negara di dunia. Turki mengklaim, alat ini mampu mendeteksi virus corona di tubuh seseorang dalam waktu hanya 1 jam.

Menurut Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, Turki juga telah menawarkan alat tersebut kepada Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Ankara.

"Benar memang ada penawaran resmi dari pemerintah Turki sekitar 3 minggu lalu melalui KBRI dan melalui Kedutaan Besar Turki di Jakarta. Karena itu banyak negara sudah pesan, termasuk Amerika Serikat," kata Iqbal, Senin (23/3).

Tawaran rapid test virus corona ini telah diteruskan kepada pemerintah pusat. Iqbal mengatakan, keputusan pembelian alat tersebut sepenuhnya ada pada pemerintah di Jakarta.

"Tapi keputusan untuk mendatangkan alat dari mana buat di Indonesia sepenuhnya keputusan pemerintah yang tahu persis kebutuhan di lapangan, karena ada negara lain juga yang memproduksi," kata Iqbal.

Turki mengklaim memiliki alat pendeteksi corona dengan akurasi hampir 100 persen. Alat yang ditawarkan Turki mampu mendeteksi corona melalui air liur dengan hasil yang keluar dalam waktu 60 menit.

Bahkan Turki baru merilis alat tes yang hasilnya bisa ketahuan dalam waktu hanya 15 menit, seperti yang diberitakan Anadolu.

Setidaknya Turki telah mengirim alat pendeteksi ini ke 13 negara di dunia. Jumat pekan lalu, dikutip dari Middle East Monitor, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca melaporkan bahwa mereka telah mengirim 500 ribu alat penguji corona tersebut ke Amerika Serikat. 

Indonesia sendiri telah mendatangkan ribuan rapid test dari China, tapi menggunakan spesimen darah. Alat ini dinilai vital dalam upaya pemerintah mengendalikan penyebaran virus corona.(kp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: