logo
×

Selasa, 03 Maret 2020

Virus Corona Teror Indonesia, Ustaz Felix Siauw: Kapan Sadarku?

Virus Corona Teror Indonesia, Ustaz Felix Siauw: Kapan Sadarku?

DEMOKRASI.CO.ID - Wabah virus Corona mulai meneror Indonesia. Dua warga Depok Jawa Barat positif terjangkit virus mematikan tersebut.

Ia tertular setelah sebelumnya kontak langsung dengan warga negara Jepang yang postifi virus corona di acara klub dansa di Jakarta.

Hingga Senin, 2 Maret 2020, virus corona telah mewabah di 65 negara, termasuk Indonesia.

Jumlah kasus virus corona mencapai 88.382. Kasus terbanyak di Cina sebanyak 79.826 kasus, Korea Selatan 3.736 kasus, Italia 1.694 kasus dan Iran 978 kasus.

Total penderita virus corona yang meninggal dunia sebanyak 3.044 orang. Korban terbanyak di Cina sebanyak 2.912 orang.

Teror virus Corona yang telah membunuh ribuan nyawa dalam waktu sebulan terakhir mendapat perhatian dari Ustaz Felix Siauw.

Ulama beretnis Tionghoa-Indonesia yang dikenal sebagai ‘ustaz mualaf’ ini menyebut virus Corona merupakan bahwa manusia sangat lemah di hadapan Allah SWT.

Berikut ini tulisan Ustaz Felix Siauw terkait virus Corona yang dikutip Pojoksatu.id dari akun Instagramnya, Selasa (3/3/2020):

Kapan Sadarku?

Tak ada yang aku dapatkan dari berita akhir-akhir ini tentang virus corona, kecuali merasakan kelemahan yang sangat, tak berdaya, serta terbatasnya manusia.

Bagi yang lain, mungkin hampir putus asa, atau cukup untuk membuat mereka panik lalu mengaktifkan otak reptil mereka, berusaha menyelamatkan diri sendiri.

Aku berusaha memahami, aksi berlebihan dengan menguras stok pangan, obat-obatan, masker dan lainnya, adalah bentuk dari ingin selamatnya manusia dari wabah.

Sekali lagi, kesemuanya menunjukkan betapa lemahnya manusia, bahkan tak bisa berbuat apapun terhadap sesuatu yang sudah diketahui, tak bisa kendalikan apapun.

Sampailah aku pada satu batas, ketika sudah berada di ujung pencarian tentang virus corona, penyebarannya, cara untuk mencegahnya, yaitu: kita tak bisa apa-apa.

Di batas teknologi, di ujung ilmu manusia, ternyata kita semua harus tunduk, bersujud dan menengadah pada Sang Pencipta, yang mungkin kita abaikan disaat-saat biasanya.

Ataukah mungkin ini cara Allah, mendidik kerasnya kepala kita, tentang arti kelemahan kita, tentang arti kematian, dan arti kekuasaan-Nya yang begitu luas?

Kita dijanjikan kenikmatan ketika mau memperjuangkan agama Allah, tapi kita abai. Ternyata kekuatan ketakutan lebih banyak menggerakkan kita untuk mendekat pada-Nya.

Satu hal yang membuatku sedikit lebih tenang. Memikirkan Allah dan Rasul-Nya, masih memiliki orang-orang yang aku cintai, dan berusaha beramal salih pada hari ini.

Ternyata, begitu mudahnya manusia mati, semudah Allah menciptakan kita, sama mudahnya ketika Allah akan bangkitkan kita kembali di hari ketentuan.

Di hari itu kelak kita akan kembali sadar, bila semua manusia sekarang diambang batas kekhawatirannya akan virus, di saat itu ada yang lebih mengkhawatirkan, hari perhitungan amal.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: