logo
×

Jumat, 17 April 2020

Pimpinan Boko Haram: Terima Kasih Tuhan, Pandemik Ini Muncul Pada Masa Trump Yang Abnormal

Pimpinan Boko Haram: Terima Kasih Tuhan, Pandemik Ini Muncul Pada Masa Trump Yang Abnormal

DEMOKRASI.CO.ID - Kelompok Boko Haram mengatakan siapa pun yang terlibat dalam penyebaran virus corona ini adalah orang yang jahat.

Pemimpin kelompok teroris ini, Abubakar Shekau, berbicara lewat video berdurasi 45 detik yang diunggah di akun Twitter milik berita Nigeria, Hum Angle.

“Jangan mencoba untuk menyalahkan, kejahatanlah yang menyebabkan pandemik ini. Dari mana pun asalnya, kami mencari perlindungan Ilahi,” kata Shekau.

Ia berbicara dalam bahasa Hausa, bahasa dominan yang digunakan di sebagian besar Nigeria Utara, melansir, Africa News, Kamis (16/4).

Shekau menyoroti langkah-langkah yang di lakukan orang-orang terkait wabah ini yang ternyata tidak membawa perubahan dalam cara menjalani kehidupan sehari-hari mereka.

“Kita di sini, kita berdoa lima kali sehari. Kami menawarkan doa-doa jemaat (Jumat) dan kami tetap bersama. Kami bergandengan tangan, kami makan dari satu mangkuk, kami melakukannya dengan sangat sangat baik. Kami memiliki anti-virus. Anda memiliki coronavirus, kami memiliki anti-coronavirus,” ujarnya.

“Kami berterima kasih kepada Tuhan atas kondisi kesehatan tempat kami berada. Itulah kekuatan Tuhan. Kami berdoa lima kali, kami berpuasa, kami mengamputasi tangan, dan kami mencambuk para pezinah, kami menegakkan hukum.”

Shekau juga mengkritik Presiden Amerika Donald Trump dan tiga presiden di wilayah Danau Chad, yaitu presiden Nigeria, Chad, dan Niger.

“Kami berterima kasih, Tuhan, bahwa itu pandemi telah muncul pada masa Trump yang abnormal. Juga di masa Idris Deby (menggunakan sumpah serapah) dan di masa Buhari, dan Mahamadou Issoufou, orang yang melakukan penawaran dari Perancis," katanya.

Ia pun meminta orang untuk bertobat jika mereka tidak ingin dikutuk.(rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: