DEMOKRASI.CO.ID - Tenggat dari bagi Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu (MSD) untuk meminta maaf kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah habis.
Waktu 2x24 jam yang diberikan Jurubicara Menko Luhut, Jodi Mahardi telah habis per pukul 12.00 tadi. Sementara Said Didu bergeming tak menanggapi.
Kepada rekan-rekannya sesama aktivis, Said Didu menegaskan dirinya tidak takut dilaporkan polisi oleh Luhut Pandjaitan.
Pria yang selalu meneriakkan slogan “Manusia Merdeka” itu menegaskan bahwa kehadirannya saat ini adalah untuk menegakkan kebenaran da membuka tabir kebohongan para penguasa.
“MSD hanya suluh kecil untuk menegakkan kebenaran dan membuka kebohongan. Saatnya menyalakan suluh kebenaran di seluruh nusantara,” ujarnya kepada rekan-rekan aktivis sesaat lalu, Minggu (5/4).
Alih-alih menanggapi permintaan Luhut, Said Didu kini malah menggelar aksi sosial sebagaimana biasanya.
Dia memesan banyak driver ojek online untuk mengantar bunga ke taman-taman. Tujuannya, agar para pekerja informal yang kini terdampak kebijakan pembatasan social berskala besar (PSBB) secara ekonomi bisa mendapat pekerjaan.
“Kirim bunga anggrek ke taman-taman, agar ojol dapat pekerjaan,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi sembari mengunggah foto sedang bersama para driver ojol.(*)