DEMOKRASI.CO.ID - Pakistan telah mengkarantina 20 ribu jamaah dan masih melakukan tracing terhadap puluhan ribu orang lainnya yang menghadiri suatu pertemuaan kegamaan di Lahore pada bulan lalu.
Pada Minggu (5/4), pejabat berwenang mengatakan akan mengkarantina semua orang yang melakukan tabligh akbar yang diadakan oleh Jemaat Tablighi pada 10 hingga 12 Maret lalu guna menghentikan penyebaran virus corona baru.
Menurut panitia, ada lebih dari 100 ribu orang yang mengikuti tabligh akbar tersebut meski pemerintah telah meminta membatalkan acara tersebut.
Di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, pihak berwenang telah mengkarantina 5.300 orang yang menghadiri pertemuan Lahore.
"Pejabat kesehatan sedang melakukan tes untuk virus corona dan beberapa dari mereka dinyatakan positif," ujar jurubicara pemerintah provinsi, Ajmal Wazir seperti dimuat CNA.
Menurut Wazir, ribuan warganya yang mengikuti acara tersebut terdampar di wilayah lain karena adanya penutupan jalan raya utama di seluruh negeri.
Sementara itu di Punjab Lahore, sekitar 7.000 orang telah dikarantina, di Sindh sebanyak 8.000 orang.
Pada akhir Maret, pemerintah juga telah menutup masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya.
Setidaknya, ada 154 jemaah yang mengikuti tabligh akbar yang telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona dengan 2 orang meninggal dunia.
Jemaat Tabligh juga melakukan acara yang sama di Malaysia dan India yang menyebabkan infeksi virus corona kian meluas dan masif. (Rmol)