logo
×

Jumat, 10 April 2020

Viral Pesan akan Ada Arus Angin Membawa Penyakit, Benarkah?

Viral Pesan akan Ada Arus Angin Membawa Penyakit, Benarkah?

DEMOKRASI.CO.ID - Masa pandemi corona Covid-19 membuat masyarakat ingin mengetahui segala informasi terbaru mengenai perkembangan kondisi terkini. Namun, tidak semua informasi tersebut benar, sehingga kita harus pintar dalam memilahnya.

Seperti sebuah pesan berantai yang dibagikan melalui WhatsApp ini.

"Kenapa kita dianjurkan untuk makai masker di tgl 10-12 April
“URGENT"

Sebagai informasi dari Bpk Dir-RS Fatmawati bahwa 3 hari kedepan diusahakan seluruh anggota keluarga masing2 diam di Rumah! Harap tidak keluar rumah, walau hanya untuk berjemur, kalau tidak sangat terpaksa..

Karena dalam 3 hari kedepan, Arus angin dari Utara ke arah Selatan yang membawa wabah (penyakit) akan melewati Indonesia menuju Australia.

Tolong diinformasikan kpd teman2 yg tidak ada di grup ini...

Terimakasih..."

Informasi hoaks (WhatsApp)

Penjelasan

Informasi ini pun dibantah oleh BMKG yang menyatakan bahwa pesan tersebut hoaks.

"Informasi yang menyatakan akan ada angin utara menuju selatan membawa wabah penyakit, hal tersebut dapat dipastikan bukan berasal dari BMKG dan isi informasi tersebut #hoax serta tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," cuit BMKG pada Kamis (9/4/2020).

BMKG pun menjelaskan saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada peralihan musim hujan menuju musim kemarau sehingga sirkulasi angin tidak lagi di dominasi angin dari utara (dari Benua Asia).

"Bahkan, di beberapa wilayah di bagian selatan Indonesia kini sudah mulai berhembus angin dari timur-selatan (dari Benua Australia)," sambung mereka.

Kesimpulan

Informasi mengenai arus angin dari utara ke arah selatan yang membawa wabah penyakit tidak benar. Pesan tersebut merupakan hoaks yang dapat membuat masyarakat panik dalam kondisi seperti ini.[sc]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: