DEMOKRASI.CO.ID - Daging babi yang disulap mirip daging sapi beredar di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Akibatnya, banyak pedagang sapi di pasar tradisional yang mengalami penurunan omzet penjualan.
Sebelumnya, Sat Reskrim Polresta Bandung menangkap empat pelaku penjual babi yang diaku daging sapi. Mereka mendapatkan daging babi dari Solo.
"Menurun setengahnya lah, dari asalnya Rp 15 juta sekarang dapat Rp 7 juta. Menurunnya drastis," ujar Rahmat (38), pedagang daging sapi di Pasar Baleendah, Rabu (13/5/2020).
Rahmat mengaku khawatir dengan beredarnya daging babi yang malah disebut sapi oleh oknum pedagang. Sebab, kata dia, pihak dirugikan ialah pedagang yang benar-benar berjualan daging sapi.
Menurut Rahmat, para pelanggan kini selalu menanyakan soal daging yang dijual. "Khawatir banget, resah juga semua yang jualan sapi. Takut ada kecurigaan dari masyarakat," kata Rahmat.
Kini, daging sapi yang ia jual kisaran harga Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kilo gram. Ia mengingatkan kepada konsumen tak tergiur harga daging sapi yang dijual murah.
"Paling murah itu ada yang Rp 90 ribu kalau daging sapi. Tidak ada yang Rp 70 ribu," ucap Rahmat.
Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerag Pasar Baleendah Dadang Sudrajat mengatakan akibat beredarnya daging babi di pasar berimbas kepada pedagang daging sapi. "Ada imbasnya. Omzet mereka berkurang, yang asalnya bagus sekarang menurun," ujar Dadang.
Saat ini, pihaknya selalu memantau pedagang dan datangnya barang. Menurutnya, di Pasar Baleendah tidak ditemukan pedagang yang menjual babi yang disulap seperti daging sapi.
"Petugas piket memantau ke lapangan tiap hari. Pantau ke pedagang dan juga barang yang datang kita tanyakan juga," kata Dadang.(dtk)