DEMOKRASI.CO.ID - Ekonom senior Rizal Ramli bercerita lewat akun Twitter-nya soal banyaknya permintaan agar dirinya berbicara menggunakan bahasa Padang (Minang-red), pada Rabu (13/5).
Pria yang pernah menjabat sejumlah posisi menteri itu pun menceritakan sedikit ihwal alasan yang mengharuskan dirinya meninggalkan Kota Padang.
"Banyak yang minta supaya saya ngomong Padang. Sehabis Ibu meninggal, usia 6 tahun saya pindah dan tinggal di Bogor dengan nenek," tulisnya di akun @RamliRizal.
Meski tidak memerinci lebih jauh, mantan Menteri Keuangan Indonesia ke-23 ini berdalih tidak fasih berbahasa Minang lantaran sejak kecil sudah pergi ke Pulau Jawa.
"Saya ngerti bahasa Padang, tapi ngomong Padang ndak lancar. “Onde Mande, Tuesday.. Wednesday...Lah gilo sadonyo (sudah gila semuanya-red)," tulisnya lagi disertai emoticon tertawa.
Cuitan ringan pria yang juga dikenal dengan inisial RR itu mendapat respons beragam dari netizen. Sedikitnya ada 2.900 yang memberi tanda suka, dan hampir 400 yang Retweet.
Beberapa jam kemudian, RR kembali mencuit tetapi untuk urusan ekonomi. Dia menanggapi sebuah berita di media daring nasional yang mengangkat isu bahwa Bank Indonesia (BI) sudah "cetak uang" Rp500 triliun lebih.
"Itu komentar ngawur. Dasar anak TK. Itu bukan cetak uang. Itu total intervensi BI di pasar valuta sampai Mei, sebagian cadangan devisa itu dari uang pinjaman," cuit mantan Menko Kemaritiman ini.[]