logo
×

Jumat, 15 Mei 2020

Setelah Apresiasi AHY, Natalius Pigai Bertanya Dimana Jokowi dan Luhut?

Setelah Apresiasi AHY, Natalius Pigai Bertanya Dimana Jokowi dan Luhut?

DEMOKRASI.CO.ID - Aktivis kemanusiaan, Nataliun Pigai menolak keras kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan iuran BPJS Kesehatan.

Apalagi, iuran dinaikkan saat masyarakat tengah kesusahan di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19).

Natalius Pigai mengapresiasi ada partai politik dan ketua umum parpol yang bersuara lantang menolak kenaikan iuran BPJS.

"Mesti apresiasi jika ada ketum parpol yang berani bersuara ketika rakyat di tengah ancaman Covid-19, krisis ekonomi, pangan dan sosial. SBY juga punya arah pembangunan yang jelas; pro growth, pro job, dan pro poor oriented," kata mantan komisioner Komnas HAM ini di akun @NataliusPigai2, Jumat (15/5).

Natalius Pigai mengomentari pemberitaan dengan judul "Iuran BPJS Kesehatan Naik di Tengah Wabah Corona, AHY: Ibarat Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula".

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyayangkan kebijakan pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Terlebih keputusan itu dikeluarkan di tengah wabah Covid-19.

Pada twit selanjutnya berselang beberapa jam, Natalius Pigai menyalahkan Jokowi dan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan terkait membludaknya calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis kemarin (14/5).

Dalam foto-foto yang beredar di media sosial, para calon penumpang tidak mengindahkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan physical distancing.

"Tidak habis pikir ketika melihat foto manusia berjubel di Bandara Soetta. Saya hanya ingin bertanya, dimana Joko Widodo dan Luhut Panjaitan? Orang Indonesia itu gampang, jika Presiden kerja rakyat ikut, jika Presiden diam rakyat bertindak. Ini tanda Presiden teledor or diam?" ujar Natalius Pigai dengan melampirkan foto penumpang membludak di Terminal II Bandara Soetta. []
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: