logo
×

Selasa, 09 Juni 2020

Jonru Bikin Jajak Pendapat 'Jika Prabowo Nyapres Lagi', Ini Jawaban Publik

Jonru Bikin Jajak Pendapat 'Jika Prabowo Nyapres Lagi', Ini Jawaban Publik

DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat sosial media sekaligus penulis Jonru Ginting menggelar polling suara publik Twitter atau jajak pendapat soal kemungkinan Prabowo Subianto mencalonkan diir sebagai calon presiden 2024.

Jajak pendapat yang dibuka pada Sabtu (6/6/2020) itu telah mengumpulkan hampir 30 ribu suara publik Twitter.

Jonru menuliskan pertanyaan, "Jika misalnya tahun 2024 Pak Prabowo nyapres lagi, apakah Anda akan memilih beliau?".

Hasilnya pada Selasa (9/6/2020), dari 26.926 suara, 19.6 persen diantaranya menyatakan "Ya", sementara 80.4 persen lainnya memilih "Tidak" memilih Prabowo.

Polling yang digelar Jonru Ginting jika Prabowo mencalonkan diri jadi Presiden 2024. (Twitter/@JonruGintingNew)

Selain menunjukkan suara, beberapa warganet juga menuliskan alasannya memilih opsi dalam polling tersebut.

"Ya lihat dulu lawannya. Jika lawannya Anies saya pilih Anies. Jika lawannya Puan yang terpaksa pilih lagi kaya kemarin," tulis seorang warganet memberi pertimbangan.

Sementara itu warganet lain mengaku, "Curhat: tahun 2014 sebenarnya enggak suka keduanya, daripada golput saya pilih Jokowi. 2019 kembali lagi saya enggak suka keduanya terlebih lagi Jokowi, maka saya pilih Prabowo. Tahun 2024 lihat siapa aja yang nyalon, kalau ada Prabowo saya enggak akan milih dia lagi ataupun saya bakalan golput."

"Pemilu 2019 kami bertarung untuknya. Tahun 2024 saya tidak akan mendukungnya lagi. Bahkan saya berharap dia tidak mencalonkan diri lagi," tambah warganet lainnya.

Melihat hasil polling dan jawaban warganet tersebut, Jonru Ginting berkesimpulan bahwa para pendukung Prabowo ternyata bukan sekadar pencinta buta.

"Hasil polling ini membuktikan bahwa kita bukan pecinta buta, yang tetap membela walau dia berbuat salah," tulis Jonru. []
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: