logo
×

Senin, 29 Juni 2020

Pertarungan Bebas di Pilpres 2024, Erick Tohir dan Anies Dijagokan

Pertarungan Bebas di Pilpres 2024, Erick Tohir dan Anies Dijagokan


DEMOKRASI.CO.ID - Peneliti Indonesia Popular Survey (IPS), Teguh Hidayatul Rachmad mengatakan, saat ini diskusi Pilpres 2024 semakin tinggi akibat efek Pilkada serentak yang akan membawa pemimpin baru di setiap daerah. Pilpres 2024 tersebut tentu saja menyangkut sejumlah nama yang digadang-gadang harus maju untuk menjadi pemimpin Indonesia periode 2024 - 2028.

"Erick Tohir digadang-gadang (jadi Capres 2024) itu realistis. Karena Erick Tohir adalah Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf waktu Pilpres 2019 kemarin sehingga saat ini banyak massa yang ada di bawah kendali Erick Tohir," ujar Teguh Hidayatul Rachmad kepada Harian Terbit, Minggu (28/6/2020).

Teguh mengungkapkan, banyak kriteria yang membuat Erick Tohir harus maju menjadi Capres 2024 jika dibandingkan dengan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Di antaranya, performa dan kualitas Erick Tohir sebagai Menteri BUMN yang menjadi satu nilai yang dapat mendongkrak elektabilitas kepemimpinan Jokowi. Sementara Ganjar Pranowo walaupun orangnya Jokowi belum setingkat dengan Erick Tohir.

"Betul sekali (Ganjar Pranowo orangnya Jokowi), ini hanya soal mencari angka popularitas yang akan diajukan untuk menjadi Capres 2024," jelasnya.

Anies-Sandi Kuat

Sementara terkait peluang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Capres 2024, Teguh menilai, peluang Anies dan Sandiaga sebagai Capres 2024 maka dapat menjadi rival terkuat untuk Erick Tohir dan Ganjar Pranowo. Namun demikian Anies atau Sandiaga juga harus berhitung. Apalagi terkait dengan kekalahan Tim Prabowo-Sandiaga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan untuk dapat melawan Erick Tohir.

"Masyarakat Indonesia pasti masih ingat akan kekalahan Prabowo-Sandiaga yang akhirnya dapat memicu swing voters untuk memilih tim yang dulunya menjadi pemenang, yaitu tim Jokowi-Ma'ruf Amin," paparnya.

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie juga menilai, Anies dan Sandiaga mempunyai kans besar juga untuk maju sebagai Capres 2024. Apalagi saat ini Sandiaga juga sudah mempunyai basis massa tetap karena  Sandiaga sudah pernah menjadi Cawapres 2019. Sandiaga yang bakal maju sebagai Capres 2024 juga karena masih penasaran dengan kekalahannya di Pilpres 2019 kemarin.

"Pada intinya dia (Sandiaga) seorang petarung, mau rugi biaya tak dipersoalkan. Selain Erick Thohir, Sandiaga jangan dianggap sepele," tandasnya.

Jerry menegaskan, selain Sandiaga, dan Erick, saat ini Anies juga peluangnya cukup kuat dan besar sebagai gubernur yang bakal menuju Pilpres 2024. Popularitas Anies lebih diakibatkan sering tampilnya di media TV. Sehingga pemilih yang tradisional akan lebih muda ingat terhadap sosok Anies.

Jagat Twitter

Jagat twitter ramai dengan tanda pagar (tagar) GanjarNoErickYes. Tagar ini diramaikan memang diarahkan untuk Pilpres 2024. Artinya tak memilih Ganjar Pranowo dan memilih Erick Thohir yang kini menjabat Menteri BUMN. Sabtu (27/6/2020) sampai pukul 10.45 WIB, tagar GanjarNoErickYes berada di puncak trending topik twitter Indonesia. Narasi yang dibangun memang memberi nilai plus pada Erick Thohir untuk diusung di Pilpres 2024.

Ada yang mengkreasikan foto Erick dengan background tokoh-tokoh politik terkemuka seperti Surya Paloh, Aburizal Bakrie, Luhut B Panjaitan, Jusuf Kalla. Bahkan ada juga Kepala BIN Budi Gunawan. Saya tentu tak tahu apakah itu asal nempel atau memang tokoh-tokoh tersebut dikabarkan cenderung mendukung Erick.

Ada juga postingan yang menjelaskan bahwa generasi millennial mendukung Erick di tahun 2024. Masih ada beberapa postingan lain yang menjelaskan tentang dukungan pada Erick sebagai Presiden pada 2024. Sementara, terkait Ganjar Pranowo yang didefinisikan sebagai "No", tak ada postingan yang menyudutkan Ganjar. Sepertinya, settingan tagar GanjarNoErickYes memang untuk mengedepankan Erick Thohir. 

Pertarungan

Ajang pertarungan bebas di Pilpres 2024 dinilai Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, dapat memunculkan figur-figur lama dan baru dari kalangan kepala daerah.

"Jadi siapa pun bisa muncul. Termasuk figur-figur yang akan dimunculkan oleh kubu pro Jokowi," kata Ujang di Jakarta, Minggu (28/6/2020).

Menurut Ujang, kubu Jokowi termasuk di dalamnya kekuatan politik PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri butuh capres dan cawapres yang bisa mengamankan kubunya ketika sudah tak berkuasa lagi. Termasuk, potensi menduetkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Ketua DPR Puan Maharani.

"Soal figur Prabowo-Puan atau yang lainnya tergantung dari perkembangan politik yang terjadi ke depan. Bisa Prabowo-Puan, bisa juga figur yang lainnya," ujar dia. []
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: