logo
×

Senin, 29 Juni 2020

Unggahan Foto Tommy dan Lieus Usai Demo RUU HIP Bukan Cuma Hoax, Tapi Fitnah Kejam

Unggahan Foto Tommy dan Lieus Usai Demo RUU HIP Bukan Cuma Hoax, Tapi Fitnah Kejam


DEMOKRASI.CO.ID - Ada pihak-pihak yang mencoba memfitnah putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau yang akrab disapa Tommy Soeharto sebagai dalang di balik aksi penolakan RUU HIP di depan gedung DPR beberapa waktu lalu.

Indikasi itu muncul setelah sejumlah foto yang memperlihatkan Tommy Soeharto sedang bercengkerama bersama sejumlah orang, di antaranya aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma viral di media sosial.

Foto-foto itu memperlihatkan Tommy sedang berada di sebuah tempat makan di emperan toko. Tepat di depan Tommy bersila ada Lieus Sungkharisma dan sejumlah orang lainnya.

Foto tersebut diposting oleh akun Facebook bernama Frengky R dengan menambahkan sebuah tulisan yang dinilai berisi fitnah.

"Habis demo kumpul yuu, ini ada biang kerok demo "kadrun" 212. Anda kenal yang pake kemeja kotak-kotak?" tulis akun Facebook Frengky R.

Namun demikian, informasi itu telah dibantah oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mengkategorikan informasi tersebut adalah hoax.

"Faktanya, klaim bahwa foto itu memperlihatkan pertemuan Tommy Soeharto dengan sejumlah orang usai demonstrasi kelompok 212 adalah tidak benar. Dilansir dari laman situs Jakartasatu.com, pertemuan itu diabadikan dalam sejumlah foto pada Sabtu, 2 September 2017. Pada saat itu, Tommy sedang mampir di warung nasi gudeg di kawasan Jalan Gajah Mada, Jakarta," tulisan laman Kominfo yang menyatakan sebagai disinformasi.

Putra advokat Yap Thiam Hiem, Yap Hong Gie kesal dengan unggahan fitnah tersebut. Apalagi unggahan itu dibuat tepat setelah demo RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang berujung adanya insiden pembakaran bendera PKI dan bendera PDIP oleh oknum berlangsung.

Dia menduga gambar itu memang sengaja dimunculkan untuk menyudutkan kredibilitas Tommy Soeharto.

"Gambar Tommy Soeharto, Lieus Sungkharisma dan kawan-kawan ketika sedang lesehan makan Gudeg di Jalan Gajah Mada pada Sabtu 2 September 2017 dipakai untuk menuduh Tommy Soeharto sebagai "biang kerok" demo RUU HIP," jelas Yap Hong Gie melalui keterangan tertulisnya, Senin (29/6).

Yap Hong Gie pun menyebut bahwa penyebaran informasi tersebut bukan hanya hoax, melainkan berisi fitnah.
"Penyebaran berita seperti ini bukan sekadar hoax atau salah konteks (false context), ataupun sekadar disinformasi, tetapi jelas-jelas adalah fitnah yang kejam," tegasnya.

Bahkan, sambung Yap Hong Gie, tuduhan seperti itu juga pernah dipakai oleh kelompok komunisme, yakni PKI untuk menyingkirkan orang-orang yang kontra.

"Pada zamannya, modus operandi yang sama dipakai oleh PKI untuk menggeliminir/menyingkirkan orang-orang yang dianggap sebagai "kontra revolusioner"," pungkasnya. []
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: