logo
×

Kamis, 23 Juli 2020

Salut! Tim Penguji Vaksin Corona Tegas Tolak Keinginan Jokowi

Salut! Tim Penguji Vaksin Corona Tegas Tolak Keinginan Jokowi

DEMOKRASI.CO.ID - Hingga saat ini, pengujian klinis tahap III vaksin corona asal China di Indonesia menjadi polemik.

Bagaimana tidak, vaksin corona yang diproduksi Sinovac Biotech China itu belum teruji keampuhannya.

Oleh karenanya wajar jija banyak pihak menilai itu berarti menjadikan rakyat Indonesia sebagai ‘kelinci percobaan’.

Dokter spesialis jantung, Berlian Idriansyah melalui akun Twitter pribadinya pun ikut mengomentari pro kontra uji klinis tahap III yang akan dilakukan di Bandung itu.

Berlian awalnya bercerita tentang pengalamannya yang pernah ikut dalam uji klinis tahap III vaksin flu di Belanda pada 2006 silam.

Saat itu, salah satu rekannya mengalami flu berat sampai tiga hari tak bisa masuk kerja.

“Saya menduga, teman saya mendapat vaksin asli, saya dapat yang ‘palsu’ (plasebo),”

Karena itu, ia sangat mengapresiasi para relawan uji vaksin Covid-19 yang diyakininya bakal lebih berat ketimbang influenza.

Pasalnya, virus corona jauh lebih berbahaya ketimbang virus flu.

Awalnya dia bercerita tentang pengalamannya yang pernah ikut dalam uji klinis tahap III vaksin flu di Belanda pada 2006 silam.

Saat itu, salah satu rekannya mengalami flu berat sampai tiga hari tak bisa masuk kerja.

“Saya menduga, teman saya mendapat vaksin asli, saya dapat yang ‘palsu’ (plasebo),”

Karena itu, ia sangat mengapresiasi para relawan uji vaksin Covid-19 yang diyakininya bakal lebih berat ketimbang influenza.

Pasalnya, virus corona jauh lebih berbahaya ketimbang virus flu.

“Karena itu, kita hormat pada mereka yg mau jadi relawan. Tentu kita menyambut baik rencana uji fase 3 vaksin #COVID19 produksi Sinovac. Semua ingin pandemi ini berakhir,” kicaunya di twitter.

Meski begitu kata dia, ada skeptisisme lantaran hasil uji klinis tahap II vaksin corona ini belum dipublikasi.

Berbeda dengan vaksin Oxford-AstraZeneca (Oxf-AZ) yang sudah dipublikasi melalui Lancet, salah satu jurnal kedokteran paling bergengsi di dunia.

“Mungkin baiknya kita mengikuti Brazil, yang menjalankan fase 3 vaksin Sinovac dan Oxf-AZ,” sarannya.

Untungnya, kata Berlian, tim penguji menolak permintaan Presiden Joko Widodo yang meminta uji klinis tahap III ini dirampungkan dalam 3 bulan ke depan.

Menrutunya, hal itu bakal menimbulkan kekhawatiran bahwa politik akan mengorbankan sains.

“Untungnya permintaan ini ditolak ketua tim peneliti Prof. Kusnandi Rusmil, seorang ‘ilmuwan vaksin’ senior,” bebernya.

Berlian meyakini, para peneliti tersebut akan menjalankan standar ilmiah tertinggi dalam bekerja.

“Tak terbayangkan bencana yang akan terjadi kalau vaksin ini diloloskan ke publik walaupun uji fase 3 nya tak berhasil,” ungkap dia.

Karena itu, ia menekankan agar membiarkan para ilmuwan ini bekerja secara profesional karena mereka juga tidak pandai berpoitik.

“Ilmuwan tidak pandai berpolitik. Biarkan mereka bekerja profesional. Jangan permainkan angka hasil penelitian, jujurlah pada sains, karena nyawa anak bangsa taruhannya,” tegasnya.
  Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo sebelumnya angkat bicara terkait rencana ujicoba klinis tahap III yang akan dilakukan di Bandung.

Hal itu disampaikan orang nomor satu di Indonesia itu melalui akun Twitter pribadinya, Rabu 22 Juli 2020 kemarin.

“Kita akan melaksanakan uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga dengan melibatkan 1.620 sukarelawan,” tulisnya.

Untuk pelaksanaannya, pemerintah bekerjasama dengan sejumlah instansi dan lembaga.

Di antaranya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (persero) dan juga Universitas Negeri Padjajaran, Bandung.

“Proses dan protokolnya mendapat pendampingan secara ketat oleh BPOM,” terangnya.

Jokowi memastikan, jika dalam proses uji klinis nanti hasilnya bisa menjadi obat pemulihan terhadap pasien infeksi Covid-19.

Karena itu, Presiden memastikan bahwa pemerintah akan siap memproduksi secara massal vaksin tersebut.

“Apabila berhasil, BUMN Bio Farma siap memproduksi vaksin ini dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun,” pungkasnya.
Sebelumnya, vaksin Covid-19 Sinovac Biotech sudah lebih dulu menjalani uji klinis tahap I dan II di China.

Hasilnya, antibodi para sukarelawan yang diuji klinis berhasil terbentuk dengan baik.

Selain di Indonesia, uji klinis tahap III juga akan dilakukan di negara lain.

Yakni Bangladesh dan Brazil yang keterjangkitan Covid-19 sangat tinggi.[iis]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: