logo
×

Senin, 27 Juli 2020

Sindir Ustaz Zulkarnain, PDIP: Pengetahuan Agamanya Masih Cetek

Sindir Ustaz Zulkarnain, PDIP: Pengetahuan Agamanya Masih Cetek

DEMOKRASI.CO.ID - Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sudah resmi maju di Pilkada Solo 2020 usai mendapat rekomendasi dari PDIP. Namun, ternyata, jauh sebelum dukungan PDIP itu hadir, waria yang ada di Kota Solo sudah memberikan dukungan kepada Gibran.

Dukungan yang disampaikan oleh Himpunan Waria Solo (Hiwaso) yang beranggotakan sekitar 180 waria dari wilayah Soloraya itu disampaikan pada Agustus Tahun 2019, atau hampir setahun lalu.

Mengutip suara.com, Gibran dinilai oleh para waria Kota Solo ini sosok yang care, ramah, dan peduli.

“Sangat luar biasa. Dia sangat care terhadap teman-teman waria. Bila dengar sosok Gibran kami sangat setuju kalau dia dicalonkan. Kami bisa paham sosok dia. Karena selama ini Mas Gibran sangat peduli dengan teman-teman,” kata Ketua Hiwaso Cinthya Marames.

Dia lantas menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan kepedulian itu, yakni melayani permintaan swafoto dan mengobrol saat bertemu dalam suatu acara. Seperti saat ada kegiatan yang melibatkan waria di Graha Saba Buana Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo.

“Beberapa kali teman-teman bertemu Mas Gibran saat ada acara di Graha Saba Buana di Sumber. Dia tidak sombong, mau bersalaman, mengobrol, dan foto dengan teman-teman. Teman-teman kadang ada job menari atau merias di Graha Saba,” tutur dia.

Cinthya mengatakan para waria yang tergabung dalam Hiwaso membutuhkan layanan kesehatan rutin seperti pemeriksaan HIV/AIDS. Tapi sebagian dari mereka kesulitan mengakses layanan tersebut karena tidak mempunyai kartu identitas yang aktif.

“Sebagian dari teman-teman kan ada yang dari luar Solo. Di daerah asal mereka berdentitas laki-laki, dan berani menjadi diri mereka sendiri sebagai waria saat di Solo. Lah mereka tidak berani mengurus atau memperbarui kartu identitas yang mati,” jelasnya.

Saat itu kata dia sudah ada 180 anggota Hiwaso Solo yang 30 persennya berasal dari Solo. Dari 180-an waria Solo, sekitar 15 persennya tidak punya identitas atau kartu identitasnya mati. Untuk menyikapi hal itu Hiwaso mengeluarkan kartu anggota Hiwaso.

“Teman-teman ingin dipermudah dalam mendapatkan layanan kesehatan. Contohnya untuk pemeriksaan HIV/AIDS sekarang harus punya identitas. Padahal ada beberapa teman waria yang tidak punya identitas atau kartu identitasnya mati,” tutupnya.
[ljs]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: