logo
×

Senin, 13 Juli 2020

Spesifikasi Maung Buatan Pindad yang Dijajal Prabowo

Spesifikasi Maung Buatan Pindad yang Dijajal Prabowo

DEMOKRASI.CO.ID - Kendaraan Maung buatan Pindad mendadak jadi perbincangan masyarakat setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjajal kendaraan tersebut.

Menarik untuk dibahas karena Maung merupakan kendaraan taktis baru bakal kebutuhan perang jarak dekat.

Maung dikembangkan selama satu tahun terakhir hasil kerja sama Pindad dengan divisi pasukan tempur jarak dekat TNI, yakni infanteri.

"Sebetulnya sudah lebih dari satu tahun kami lakukan penelitian, konsepnya kami adopsi dari hasil diskusi dengan Infanteri," kata Direktur Utama Pindad Abraham Mose saat dihubungi, Senin (13/7).

Abraham menjelaskan kendaraan itu berkategori kendaraan taktis ringan full armor atau bodi antipeluru. Mobil ini juga dibuat dengan kelengkapan dudukan persenjataan misalnya berkaliber 7,62 dan senapan serbu SS2.

Kelengkapan lain pada mobil ini yakni towing empat buah serta alat derek dengan beban tarik 4,5 ton. Sebagai standar keamanan, Maung dilengkapi alat pemadam ringan, dan jerigen bermuatan 2x20 liter, serta alat komunikasi, hingga GPS.

Berfungsi sebagai kendaraan perang jarak dekat, ia memaparkan pintu mobil dapat dilepas dari dalam dengan durasi kurang dari empat menit.

"Jadi ini memang didesain untuk kegunaan perang jarak dekat. Jadi dalam waktu di bawah empat menit pintu dapat dibuka dan pasukan turun buat penyergapan," kata Abraham.

Terkait dapur pacunya, Abraham mengatakan Pindad menggunakan mesin produksi pabrikan Jepang, yaitu mesin turbo diesel kapasitas 2.500 cc dengan transmisi enam percepatan serta sistem gerak 4x4.

Berdasarkan uji internal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) divisi alat tempur tersebut, Maung mampu melesat di jalan bebas hambatan hingga 120 km per jam sampai 140 km per jam.

"Transmisi sudah enam speed lalu penggerak 4x4 dan suspensi independent," tutup Abraham.[Cnn]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: