logo
×

Minggu, 26 Juli 2020

Video Sekte Pemuja Setan di Kampus Bandung Buat Heboh, Ini Kata Itenas

Video Sekte Pemuja Setan di Kampus Bandung Buat Heboh, Ini Kata Itenas

DEMOKRASI.CO.ID - baru-baru ini, dunia twitter dibuat heboh dengan adanya informasi mengenai sekte pemuja setan di salah satu kampus swasta di Bandung, Jawa Barat.

Pembahasan mengenai hal ini pun ramai diperbincangkan warganet. Selain itu, kampus yang dijadikan sebagai tempat melakukan pemujaan mengarah pada Institut Teknologi Nasional atau Itenas.

Menanggapi hal itu, pihak Itenas membantah atas informasi tersebut. Melalui keterangan tertulisnya, Itenas menjelaskan duduk perkara persoalan tersebut.

Menurut Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Pemasaran Itenas, Yulianti Pratama, informasi yang beredar tersebut bermaksud menggiring opini dengan merujuk kepada Itenas.

"Kami menilai adanya penggiringan opini/persepsi bahwa kegiatan pemujaan setan yang dimaksud terjadi di kampus kami, Institut Teknologi Nasional Bandung," kata Yulianti seperti melansir kompas.tv Sabtu 25 Juli 2020 kemarin.

“Hal ini terlihat dari adanya pernyataan *di kampus it*n*s yang terletak di Jalan. PHH Mustapa Bandung.” tambahnya.

Yulianti menegaskan, informasi yang menyebut adanya sekte pemuja setan di kampusnya tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta.

Pasalnya, informasi tersebut tidak berdasarkan atas sumber yang jelas. Dengan demikian, tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Berita atau informasi atau video atau gambar yang disampaikan tersebut tidak menyebutkan identitas sumber yang jelas sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan," ucap dia.

Berdasarkan foto atau video yang viral di media sosial dan disebut sebagai kegiatan sekte pemuja setan, Yulianti mengakui foto atau video itu merupakan kegiatan mahasiswa Itenas.

Namun, kata dia, tak ada hubungan dengan ritual pemujaan terhadap setan. Kegiatan itu diberi nama Jumat Seram atau Jumat Senang Ramai-Ramai dan diadakan pada bulan November 2019.

"Kegiatan tersebut adalah bagian dari kegiatan "Jumat Seram" atau "Jumat Senang Ramai-Ramai" yang diadakan oleh mahasiswa kami pada bulan November 2019," ucap dia.

Atas dasar itu, Yulianti menegaskan bahwa di kampus Itenas tak ada sekte pemuja setan ataupun ritualnya. Dia pun menilai informasi di media sosial berpotensi mencemarkan nama baik kampus.

Untuk itu, dia mengimbau, siapa pun yang menyebarkan informasi keliru itu diharapkan agar segera menghapusnya. Jika tidak, maka pihaknya menyiapkan langkah hukum.

"Kami meminta agar pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan berita/narasi/foto/postingan tersebut agar segera menghentikan dan menghapusnya. Atau pihak-pihak yang menerima berita/narasi/foto/postingan tersebut agar tidak menyebarluaskannya. "Apabila setelah klarifikasi ini kami masih menemukan berita/narasi/foto/postingan tersebut, kami akan menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarluaskan," tegasnya.[ljs]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: