
DEMOKRASI.CO.ID - MUSISI Erdian Aji Prihartanto alias Anji mengaku sangat terkejut begitu tahu narasumber yang diwawancarai Hadi Pranoto bukan seorang profesor.
Padahal dari wawancara yang kemudian hasilnya ditayangkan di Channel Youtube miliknya itu, Anji bermasalah dan kini dipolisikan.
“Saya terkejut ketika mendapatkan informasi, ternyata beberapa hal berkaitan dengan Pak Hadi Pranoto ternyata tidak valid,” ujarnya seperti dalam tayangan klarifikasinya di Youtube-nya, Kamis (6/8/2020).
Anji mengaku soal status Hadi, sejatinya sudah ditanyakannya di konten Youtube-nya tersebut. “Lalu soal status dan kredibilitas Pak Hadi Pranoto itu saya tanyakan dalam video tersebut di menit 04″39,” jelasnya.
Dia menegaskan tidak pernah ada niat menyinggung dunia kedokteran dengan kontennya itu. Dia hanya melihat solusi di tengah pandemi Covid-19 ketika mendengar pernyataan Hadi saat itu. “Saya sebagai masyarakat Indonesia ada harapan melalui pandemi ini dari yang disampaikan Hadi Pranoto, apalagi dia bilang tidak memperjualbelikan temuannya dan memberikan gratis ke masyarakat,” ucapnya.
Apalagi kata Anji, dia secara pribadi terlibat pembuatan 4 lagi yang dibuat khusus untuk dedikasi tenaga kesehatan di tengah pandemi. “Ke depannya saya terbuka kepada IDI bagaimana temuan dinyatakan sebagai obat secara ilmiah,” tegasnya.
Dia juga berjanji akan terus berkontribusi untuk orang-orang yang terdampak pandemi baik dari musik, industri kreatif juga pariwisata.
“Saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi semoga pandemi ini segera berlalu,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Anji juga mengungkapkan awal dirinya kenal dengan pria bernama Hadi tersebut yang semua berawal pada 29 Juli 2020 ketika dirinya berada di Pulau Tegal Mas. Saat itu, Anji memang tak mengenal Hadi, hanya saja di lokasi itu, dia melihat awak media yang melakukan wawancara dengan Hadi.
“Saya melihat Bapak Hadi Pranoto diwawancarai oleh awak media, salah satunya Lampung Post yang mewawancarai Pimpinan Redaksinya, hasil wawanacra itu terbit pada hari itu juga, dan di situ (berita) juga disebutkan Bapak Hadi Pranoto dengan sebutan Profesor. Selain itu semua orang yang ada di sana menyebut Bapak Hadi dengan sebutan Prof,” ungkapnya.
Di situlah, Anji tertarik dan sempat mencari tahu siapa Hadi. Dia search di Google dan mendapati pemberitaan baik tentang Hadi juga temuan obat herbalnya, sejak bulan April. “Saya melihat harapan, lalu saya meminta sesi wawancara dengan Bapak Hadi Pranoto untuk membicarakan perihal ini. Wawancara dilakukan pada hari itu malamnya sekitar jam 10. Video itu saya publish 31 juli 2020, dua hari setelahnya,” tuturnya.
Anji menyebutkan di dalam video kontennya yang telah di-takedown Youtube itu dirinya bertindak sebagai pewawancara. “Saya tidak menyatakan bahwa herbal itu (temuan Hadi) adalah obat, tetapi itu pernyataan Bapak Hadi Pranoto,” ungkapnya.