logo
×

Jumat, 07 Agustus 2020

Benar Nggak Sih Nama Betawi Berasal dari Sebutan Bau Tahi?

Benar Nggak Sih Nama Betawi Berasal dari Sebutan Bau Tahi?

DEMOKRASI.CO.ID - Mungkin masih banyak diantara semua yang bertanya-tanya apa benar nama Betawi itu berasal dari sebutan Bau Tahi?

Menurut laporan tentara Belanda dari bastion atau kubu pertahanan selatan yang bernama Hollandia di Batavia yang bernama David Pieters De Vries.

Ternyata butuh 30 kali tembakan untuk menumbangkan seorang Prajurit Mataram. Hal itu dikarena kekuatan supranatural para prajurit Mataram yang menjadikan mereka kebal peluru.

Hal itu menjadikan segelintir tentara Belanda yang berhasil bertahan di Bastion Hollandia karena memang mereka semua kehabisan amunisi.

Namun siapa sangka lahirlah ide dari seorang sersan Belanda berdarah Jerman bernama Hans Madelijn untuk menjadikan tinja sebagai pengganti amunisi.

Kisah epik dari perjuangan tentara Belanda mempertahankan Bastion Hollandia dicatat oleh seorang pelancong Belanda berdarah Jerman bernama Joan Nieuhoff (1618-1672).

Dalam buku berbahasa Jerman yang diterjemahkan dari bahasa Belanda berjudul Die Gesantschaft Der Ost Indischen Geselschaft in Den Vereinighten Niederlandern An Tartarischen Cham.

Sebuah buku yang kalimatnya ditulis dengan kata-kata Melayu yang telah menjadi lingua franca saat itu: “O seytang Orang Hollanda de bakkalay sammatay” // “O setan orang Belanda berkelahi sama tahi” (halaman 36).

Dari kisah ini memunculkan asal usul nama Betawi yang konon berasal dari kata “mbetai” penyebutan singkat untuk kata “mambet tai”, yang dalam bahasa Jawa berarti bau tahi.

Meski cerita ini juga dicatat dalam sumber sejarah lokal seperti Babad Tanah Jawa dan Babad Dipanegara dan juga pernah ada di peta hingga abad 19 sebuah nama Kampung atau Gang Tahi di bekas berdirinya Bastion Hollandia (Peta Nieuhoff).

Namun asal usul nama Betawi ini kalau meminjam istilah bahasa Jawa disebut sebagai jarwa dhosok (kirata basa) yang jauh dari logika sejarah, atau dalam ungkapan Belanda dikenal dengan “Iets uit zijn duim zuigen” (isapan jempol belaka).
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: