logo
×

Minggu, 16 Agustus 2020

Dokter Tirta : Sejatinya Ketika Jerinx Masuk Bui, Menurut Saya Semua Pihak Kalah

Dokter Tirta : Sejatinya Ketika Jerinx Masuk Bui, Menurut Saya Semua Pihak Kalah

DEMOKRASI.CO.ID - INFLUENCER dan dokter Tirta menyebut kasus Jerinx yang dipolisikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membuat masyarakat terpecah belah.

Dia memaklumi suara dua kubu tersebut. “Kekecewaan kalian ke sikap IDI yang melaporkan @jrxsid saya sangat maklumi. Dan kekecewaan IDI terhadap ucapan @jrxsid yang dianggap menyinggung perasaan dengan ucapan “bubarkan IDI” juga saya maklumi,” ungkapnya lewat tulisan di akun Instagramnya, Minggu (16/8/2020).

Tirta menyebut Jerinx sejatinya sudah meminta maaf. “Apakah Jerinx sudah minta maaf? Sudah. Apakah lawyer Jerinx sudah diskusi dengan IDI? Sudah. Saya temui kedua belah pihak, dan yowis. Ya saya. Anggota IDI. Karena setiap dokter harus dapet rekom IDI untuk bisa praktek. Saya menghargai keputusan organisasi,” jelasnya.

Tapi secara pribadi, Tirta memiliki pendapat subjektif sendiri.

Dia mengurai pergerakan bangsa ini diawali dari mahasiswa Stovia yang merupakan sekolah kedokteran, yang sangat vokal. Di era penjajahan, dokter dokter kita sangatlah vokal. Boedi otomo, 9 orang mahasiswa kedokteran, yang saat itu bergerak demi rakyat Indonesia nekat membuat organisasi, dengan resiko drop out (DO),” tuturnya.

IDI itu, kata Tirta organisasi profesi yang berpengaruh. “Saya diskusi dengan pengacara Jerinx. Dan ternyata Pak Gendo (kuasa hukum Jerinx) sudah discuss dengan IDI Bali. Intinya Gendo menceritakan bahwa sejatinya Jerinx meminta maaf jika membuat tersinggung IDI Bali dan kawan-kawan. Statement (Jerinx soal Kacung WHO) itu dibuat emosi dikarenakan ingin menggerakkan IDI agar menjelaskan ke publik mengenai issue issue belakangan,” bebernya.

“Pihak IDI melaporkan Jerinx dengan alasan dianggap menghina institusi dan harkat martabat profesi. Itu hak hukum IDI. Karena IDI merasa, Jerinx pun seharusnya bisa diskusi baik-baik daripada menghina begitu dengan ucapan yang menurut IDI “ngawur”. Menurut Jerinx? IDI seharusnya menggunakan powernya untuk menekan pembuat kebijakan dan menjelaskan kritik dari publik trutama soal rapid dkk,” urainya.

Kini, nasi sudah jadi bubur, warga pun terpecah. “Sementara warga kita terpecah dua. Sejatinya ketika Jerinx masuk bui, menurut saya semua pihak kalah. Kenapa? IDI sekarang menerima hujatan massive dari orang awam. Cek aja di Medsos. Bahkan dokter yang followers banyak juga kena sasaran. Dan Jerinc, menerima hujatan dari pihak pendukung nakes,” ungkapnya.

“17 Agustus 2020 nanti, mungkin pendiri Boedi Oetomo akan menangis melihat kondisi rakyatnya sekarang. Berperang sesamanya, sementara wabah ada dan utang negara terus menumpuk. Inikah merdeka menurutmu?,” tutupnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: