logo
×

Jumat, 21 Agustus 2020

Geser Prabowo Jadi Menteri Pertanian, Jokowi Sudah ‘Main-main’, Beri Jalan ke Pilpres 2024?

Geser Prabowo Jadi Menteri Pertanian, Jokowi Sudah ‘Main-main’, Beri Jalan ke Pilpres 2024?

DEMOKRASI.CO.ID - Wacana dan isu reshuffle kabinet kembali mencuat. Kali ini kabar itu berawal dari Indonesia Police Watch (IPW).

Tak tanggung-tanggung, IPW menyebut bakal ada 11 sampai 19 menteri yang akan jadi ‘korban’ perombakan kabinet.

Salah satunya akan mengalami pergeseran adalah Prabowo Subianto.

Disebutkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu akan digeser untuk menggantikan Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian.

Jika kabar itu benar adanya, maka itu tidak lain bagian dari cara Jokowi mengatur strategi menghadapi Pilpres 2024 mendatang.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul kepada RMOL, Kamis (20/8/2020).

“(Menggeser Prabowo) ada kepentingan 2024, karena Pak Jokowi ini spesialis dengan memberikan sebuah kekuasaan itu sudah biasa,” kata Adib.

Upaya itu, lanjutnya, merupakan bagian membangun poros pertemanan baru untuk kepentingan Pilpres 2024.

Seperti diketahui, Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kalimantan Tengah meninjau lumbung pangan nasional pada Kamis 9 Juli 2020 tidak bisa dipandang sebagai peristiwa biasa saja.

Apalagi Jokowi secara mengejutkan menunjuk Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebagai leading sector pengembangan lumbung pangan nasional.

Padahal dalam pertemuan itu, Jokowi turut mengajak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang notabene membidangi masalah pangan.

Syahrul oleh Jokowi hanya ditempatkan sebagai pendukung kerja Prabowo Subianto bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Perpindahan ini bukan demosi, melainkan sebuah peluang untuk lebih dekat kepada rakyat.

Khususnya kepada para petani yang selama ini dia perjuangkan nasibnya dan sedang mengalami berbagai macam kendala saat wabah Covid-19 menyerang.

Selain itu, Prabowo Subianto juga bisa menganggap pemindahan tugas sebagai pintu menuju 2024.

Di mana dia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan para petani, yang menjadi profesi mayoritas rakyat Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Presidium IPW Neta S. Pane menyebut Presiden Joko Widodo bakal melakukan rotasi besar dalam jajaran kabinet.

“Demikian informasi yang diperoleh IPW dari berbagai sumber. Sedikitnya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti,” kata Neta kepada wartawan, Kamis (20/8).

Di antaranya Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi, Menkumham, Menpora, Mendikbud, Menteri Pariwisata, Menteri Perdagangan.

Lalu Menaker, Mensos, Menteri Kominfo, Menkes, Menteri Perindustrian, Meneg BUMN, Menteri Agama, Kepala Bulog.

Neta menyebutkan, reshuffle kabinet dilakukan pasca pergantian Panglima TNI.

Pasalnya, kata Neta, Marsekal Hadi Tjahjanto disebut-sebut bakal masuk ke dalam jajaran kabinet kerja periode kedua.

Yang menarik, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah ditunjuk sebagai leading sektor guna membangun food estate, dalam reshuffle nanti kemungkinan besar bakal digeser posisinya sebagai Menteri Pertanian.

“Beredar kabar bahwa setelah digantikan Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan menjadi Menteri Pertahanan, meski ada pula yang menyebutkan Hadi akan menjadi Menteri Perhubungan,” ujar Neta.

Selain Hadi, terdapat nama baru yang dikabarkan bakal masuk dalam kabinet yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sandiaga Uno.

Neta menambahkan, kemungkinan menteri dari unsur kepolisian bakal bertambah pasca reshuffle nanti.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: