
DEMOKRASI.CO.ID - Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dipastikan tidak akan bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Hal itu ditegaskan Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Novel menyatakan, PA 212 sudah memiliki garis gerakan sendiri.
Yakni ajaran Islam yang kafah dan selalu di bawah komando Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
“Arah politik PA 212 jelas mengikut Islam yang kafah sebagai wujud politik yang rahmatan lilalamin,” ujarnya.
Dengan demikian, gerak langkah PA 212 juga akan tetap jauh dari politik praktis.
“Sehingga jauh dari politik transaksional dan juga tidak fanatik membabi buta kepada figur yang tidak jelas keislamannya,” sambungnya.
Pun demikian dalam setiap gerakan, yakni selalu mengikuti perintah Habib Rizieq yang kini berada di Arab Saudi.
Novel menyebut, Habib Rizieq bukan saja jelas keislamannya, tapi juga juga sudah teruji dalam membela banga dan Pancasila.
“Kami hanya tunduk kepada fatwa dan komando Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang sudah teruji pembelaan terhadap agama, bangsa, dan Pancasila,” katanya.
“Makanya arah politik PA 212 jelas tidak abu-abu dan tidak tersandera oleh partai mana pun,” tegas Novel.
Kendati demikian, lanjut Novel, PA 212 tetap akan memberikan dukungan moral dan doa kepada KAMI.
Sebab, pihakya menilai, gerakan yang digagas Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo cs itu bertujuan memperbaiki dan menyelamatkan bangsa.
“KAMI ingin agar bangsa ini selamat dari keterpurukan yang sudah krisis multidimensi serta langkah langkah melawan kemungkaran rezim ini,” pungkasnya.