DEMOKRASI.CO.ID - Kemunculan figur selebritis ibukota yang saat ini ikut mencalonkan diri menjadi babak baru di kontestasi Pemilihan Bupati (Pilbup) Bandung tahun 2020.
Kehadiran selebritis yang telah dikenal juga menjadi cara untuk meruntuhkan kekuasaan seiring jenuhnya masyarakat dengan sistem oligarki di Kabupaten Bandung.
Demikian pandangan yang disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Kajian Komunikasi dan Politik (LKKP), Adiyana Slamet, Rabu (5/8).
Menurut Adiyana, partai politik (Parpol) yang sekarang mengusung figur dari kalangan selebritas mempunyai modal dasar sebagai awal untuk meraih kemenangan Pilkada.
“Dalam persaingan partai politik kontestan harus mampu menempatkan produk politik dan image politik dalam benak masyarakat ini bisa melalui peran selebritis,” kata Adiyana dilansir Kantor Berita RMOLJabar.
Jika dilihat dari sisi positifnya, kata Adiyana, selebritis memiliki modal dasar menarik voters. Sebab dengan embel-embel artis, tentu saja tingkat kepopularitasannya tinggi.
“Tapi salah besar jika Parpol hanya melihat itu dari konteks keartisannya saja. Karena di demokrasi elektoral ada aturan mainnya. Popularitas bukan hal yang mutlak harus di imbangi kapasitas diri si artis,” tandasnya.
Dalam Pilkada 2020, pemilihan Bupati Bandung turut menyuguhkan sosok selebritis yakni Sahrul Gunawan. Ia maju dengan dipasangkan dengan politisi Dadang Supriatna. Pasangan ini rencananya akan diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.
