logo
×

Rabu, 26 Agustus 2020

Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren

Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren

DEMOKRASI.CO.ID - Seorang anggota polisi sempat diamankan pihak Pondok Pesantren Darul Amin dari amukan massa di Dusun Sumber Telor, Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin 24 Agustus 2020. Petugas tersebut sempat dikepung massa dengan celurit dan senjata tajam lainnya di halaman pondok pesantren usai menangkap salah satu santri bersama adiknya yang diduga membawa narkoba jenis sabu.

Putra Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin, M Ulil Absor mengatakan, ketegangan ini terjadi akibat salah seorang santri pondok pesantren bersama adiknya ditangkap aparat kepolisian karena dianggap telah membawa narkoba jenis sabu-sabu.

Namun, menurut dia, kasus tersebut tidak benar dimana sebelumnya sang adik bermaksud menjenguk dan mengantarkan bingkisan ke kakaknya yang belajar di pondok pesantren tersebut.

Setelah sampai di pesantren sang adik ini, kata dia, mendapat telepon dari seseorang yang mengatakan mau ikut jenguk kakaknya. Tapi pas adiknya sampai disana ternyata orang tersebut gak jadi ikut mau ke Ketapang karena alasan ada perlu lain.

“Kemudian adiknya bilang ya sudah saya berangkat saja mau jenguk kakak ke pondok. Setelah sampai di pondok si adik tersebut ditelepon lagi bahwa dia telah dititipin barang yang diselipkan di kopiah hitam tanpa sepengetahuan adik tersebut. Lalu setelah mengantarkan ke gardu ternyata sudah ada pihak kepolisian yang seketika itu menangkap kedua orang adik kakak itu dan membawa keluar dari lingkungan pondok,” ungkap dia, Selasa (25/8/2020).

Menurut dia, tindakan yang diduga jebakan dan ada unsur rekayasa membuat warga dan simpatisan pondok pesantren marah. “Sehingga salah satu oknum aparat kepolisian sempat diamankan oleh pengasuh pondok pesantrean karena khawatir menjadi amukan massa,” kata dia .

Sementara menurut Pengasuh Ponpes Darul Amin KH Abdul Malik sebetulnya tidak ada penyandera terhadap petugas Kepolisian melainkan hanya diamankan.

“Karena kalau tidak diamankan massa semakin beringas. Situasi pondok pesantren mereda setelah aparat kepolisan Polres Sampang bersama pemerintah daerah ke lokasi kejadian. Kita minta kepada penegak hukum agar mengusut tuntas kejadian tersebut,” tandasnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: