
DEMOKRASI.CO.ID - Negara Republica Democratica de Timor-Leste atau disingkat RDTL atau lebih dikenal dengan Timor Leste harus berbagi Pulau Timor dengan Indonesia
Timor Leste berada di bagian timur sementara Timor bagian barat merupakan wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang masih wilayah NKRI
Salah satu sosok yang ikut berjuang melawan pemerintah Indonesia semasa Timor Leste merupakan provinsi ke 27 NKRI adalah Xanana Gusmao
Ia juga merupakan presiden pertama negara yang resmi diakui sebagai negara itu oleh PBB pada 20 Mei 2002
Ketika awal munculnya virus corona, banyak negara di dunia, salah satunya Indonesia mengevakuasi warganya di Wuhan. Demikian pula Timor Leste
Negara tetangga Indonesia ini juga mau mengevakuasi warganya yang berada di Wuhan.
Namun apa lacur mereka tak mampu mengirim pesawat untuk menjemput warganya.
Masalah tambah pelik karena di Timor Leste tak punya kemampuan mengisolasi warganya agar aman dari Corona.
Lantas Timor Leste meminta tolong Indonesia.
Melansir Kompas.com, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengatakan, Timor Leste mengajukan permintaan izin untuk melakukan karantina terhadap 17 warganya di Bali.
Permintaan tersebut diajukan melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste.
Hal ini menyikapi merebaknya wabah virus corona di dunia.
“Jadi Pemerintah Timor Leste, mereka minta fasilitas dan izin melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste untuk karantina 17 warga negaranya di Bali selama dua sampai tiga minggu,” kata Cok Ace kepada wartawan, Senin (3/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Menyikapi permntaan tersebut, Cok Ace melakukan rapat bersama dengan Pemprov Bali dan tentu saja Bali satu suara menolak permintaan tak tahu malu Timor Leste itu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya, Selasa (4/1/2020).
“Kita menolak dijadikan tempat karantina. Kita tak dapat menerima usulan mereka,” kata Suarjaya.
Menurut Suarjaya, penolakan tersebut telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menyetop sementara kunjungan dari China.
Sementara itu Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao membenarkan bahwa negaranya meminta bantuan ke Indonesia soal antisipasi penularan virus corona.
Xanana Gusmao diketahui melakukan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu Menteri Koordinator Bidang Plitik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, di kantor Kemenpolhukam dalam rangka membahas perbatasan negara, Selasa (4/2/2020).
“Iya. Karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas, tidak punya apa-apa. Oleh karena itu, kita minta kalau bisa (bantuan), seperti negara-negara lain,” ujar Xanana di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).
Siapa sangka Xanana yang dulu merupakan pentolan Fretilin dengan lantang menuduh Indonesia penjajah dan harus angkat kaki dari Timor Timur kini merengek meminta ‘mantan penjajahnya’ agar mau menolong mereka.
Bahkan Xanana juga tegaskan dulu Indonesia bukan saudara orang-orang Timor Timur, saudara mereka adalah Australia dan Portugal yang mendukung referendum agar Bumi Lorosae merdeka kini terlunta memelas agar ditolong Indonesia.
Ada kisah menarik mengenai Xanana dimana saat konflik Timor Timur ia bisa saja mati seketika saat tim Pemburu Kopassus membekuknya.
Mengutip Majalah Commando edisi 04/X/2014, usai presiden Fretilin Nicolau Lobato mati disambar timah panas TNI pada 31 Desember 1978, praktis partai garis keras penentang intergrasi Timtim ke Indonesia ini hanya menyisakan sosok pemimpin di tangan Xanana Gusmao.
Masyarakat Timtim sendiri yakin jika Xanana Gusmao layaknya si Pitung Betawi yang sulit ditangkap oleh musuh.
Namun tidak bagi TNI. Bermula terjadinya serangan kelompok bersenjata di Mercado Baucau pada 5 Oktober 1992 saat berlangsungnya pameran pembangunan dalam rangka HUT TNI, seorang prajurit dari Yonif 315 gugur dan senjatanya dirampas.
Mendapati adanya sinyalemen bahaya ini, Satuan Tugas Pasukan Khusus (Satgaspassus-X) Kopassus merespon cepat.
Dibawah pimpinan Letkol Inf Mahidin Simbolon, Satgaspassus-X mulai bergerak dengan kekuatan 8 perwira, 12 bintara dan dua tamtama.
Dalam operasi, tim pemburu ini awalnya berhasil menangkap seorang jaringan klandesten Baucau-Dili-Manatuto yang ambil bagian dalam penyerangan 5 0ktober 1992, yakni bernama Antonio Anacleto Sera.
Dari Anacleto Sera diketahui tentang adanya jaringan antara seorang mahasiswa Universitas Timor Timor bernama Fernando dan pengusaha Tionghoa Akuilong dengan Xanana Gusmao.
Mengetahui fakta ini maka Letkol Simbolon membentuk operasi penyelidikan guna mengetahui dimana target berada.
Satu persatu tim menciduk orang-orang yang dicurigai jaringan Xanana.
Pengorekan informasi terhadap para terduga ini tidaklah mudah, mereka tetap bungkam walau akhirnya tim berhasil memaksa mereka buka mulut.
Hasil interogasi kemudian membawa tim menemui orang kepercayaan Xanana yakni Paulo Alves yang berperan sebagai Pembuka Jalan jika sedang mengawal pemimpin Fretilin itu.
Namun sial bagi tim, saat Paulo hendak digrebek pada 12 November 1992 target berhasil lolos.
Tim frustrasi lantaran operasi penangkapan Xanana terancam gagal.
Akan tetapi titik terang kembali datang saat tim melakukan penelusuran secara estafeta pada peristiea Bunaria Komplek-Same 1990.
Keuletan dan kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil.
Dari keterangan seorang estafeta Xanana yakni Yose Tilman alias Akasio, tim berhasil mengendus persembunyian Xanana.
Xanana disinyalir bersembunyi dalam lubang bawah tanah milik seorang anggota polisi Koptu Augusto Pereira di Desa Lahane Barat, Dili.
Tak mau menyia-nyiakan peluang, Letkol Simbolon langsung perintahkan tim pemburu bergerak untuk secepat mungkin menyergap Xanana.
Pasalnya situasi dilapangan dapat berubah sangat cepat dan kemungkinan Xanana berpindah tempat amat besar.
Maka pada pagi-pagi buta pukul 05.00 WIT tanggal 20 November 1992, tim pemburu dengan dua jip Toyota Hardtop dan sebuah Toyota Kijang melesat menuju sasaran.
Ketika sudah mendekati sasaran, tim melihat ada dua orang anggota polisi juga bergerak menuju Dili, belakangan diketahui satu dari polisi itu adalah Koptu Augusto Pereira.
Tim penyergap segera menyebar mengepung rumah persembunyian Xanana.
Pukul 06.00 WIT tim mulai masuk ke rumah, serangan kilat ini tentunya amat mengagetkan.
Penghuni rumah dibangunkan dan diamankan, dengan amat senyap para personil Kopassus itu stelling siaga menghadapi kemungkinan terburuk.
Ketika memasuki kamar yang ditempati Xanana, tim melihat sasaran tak ada disana.
Tapi itu malah pertanda baik lantaran menurut briefing Xanana bersembunyi dr lubang bawah tanah.
Tim lantas mengobok-obok tumpukan pakaian dibawah lemari dan mendapati adanya papan penutup lubang
Bingo! setelah dibuka tim langsung menodongkan senapan SS1 mereka kedalam lubang.
“Xanana jangan bergerak!” teriak anggota tim.
Kemudian dari dalam lubang munculah seseorang berwajah klimis tanpa baju dan hanya mengenakan celana pendek sembari pasang wajah ketakutan.
Setelah ia diborgol, tim segera mengecek ciri-ciri yang bersangkutan ada Tato Kepalan Tangan di lengan kiri yang menjadi bukti jika ia Xanana Gusmao.
Perburuan TNI atas Xanana Gusmao sendiri sudah berlangsung 17 tahun saat itu.
Keberhasilan penangkapan ini juga mendapat apresiasi dari Presiden Soeharto. (Seto Aji/Sosok.ID)
Negara Timor Leste sudah lepas dari Indonesia yang ditandai dengan kemerdekaan negara di bagian timur Pulau Timor itu pada 20 Mei 2002
Namun, pemerintahan Indonesia termasuk TNI dan Polri sudah berangsur meninggalkan Timor Timur pada awal September 1999
Saat masih bersama Indonesia wilayah ini termasuk provinsi ke 27 dengan nama Timor Timur dan sejak berpisah berganti nama menjadi Timor Leste yang berarti tanah matahari terbit
Meski sudah merdeka, Timor Leste belum sepenuhnya lepas dari Indonesia. Hampir semua barang di Timor Leste didatangkan dari Indonesia mulai dari barang-barang kebutuhan pokok hingga kendaraan bermotor
Dalam hal kebudayaan, masyarakat Timor Leste dan masyarakat NTT di Pulau Timor masih satu rumpun
Bahkan bahasa Belu dan Bahasa Tetun Timor Leste hampir sama, bahkan bahasa Dawan di Distrik Oecusse dan bahasa Dawan di Timor Barat sangat identik.
Kedua masyarakat ini hanya dipisahkan dengan garis batas negara namun garis budaya masih sama.
Di Timor Leste saat ini sedang viral lagu Koalia Kok Mai (Coba Katakanlah) yang diciptkan warga Timor Leste Abio Salsinha yang dinyanyikan penyani Indoensia asal Sumatera Barat, Vanny Vabiola
Lagu melonkolis patah hati ini dinyanyikan dengan apik hingga memuat para pendenganya terbawa perasaan
Lagu ini mendapat sambutan hangat di Timor Leste hingga viral dan diputar di banyak tempat
Sang penyanyi Vania Vabiola pun dipuji lantaran mampu membawakan lagu ini dengan bahasa yang hampir sama
Lagu diunggal di Chanel Youtube Vanny Vabiola Decky Ryan ini juga mendapat kommentar positif dab pujian dari masyarakat Timor Leste dan Indonesia hingga ada natizen yang memintah wanita berhijab ini menggelar konser di Dili Timor Leste
Nando menuliskan
Hei Vanny, gila benar anda lebih hebat sekali dari pada orang timor pakai bahasa tentu original tanpa bahasa asing , satu kata untuk anda, luar biasa……….
Lilita sousa menuliskan Saya sebagai anak Timor-Leste.