logo
×

Sabtu, 26 September 2020

Luncurkan Buku, Amien Rais Minta Gaya Kepemimpinan Jokowi Berubah Total

Luncurkan Buku, Amien Rais Minta Gaya Kepemimpinan Jokowi Berubah Total

 


DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Ketua MPR Amien Rais meluncurkan bukunya yang berjudul Risalah Kebangsaan, Pilihan Buat Pak Jokowi: Mundur atau Terus, secara virtual, Jumat (25/9/2020) malam.

Buku itu berisi 13 bab dengan tebal 94 halaman. “Saya mencatat ada 13 masalah yang memang tidak mengada-ada,” ujar Amien dalam acara peluncuran bukunya itu.

Adapun 13 bab itu adalah Bangsa Indonesia Dibelah, Memberi Angin Kebangkitan Komunisme, Politik Lebensraum China, Otoriterisme Makin Pekat, Oligarki Makin Subur, Tunduk Pada Mafia Taipan dan Cukong.

Kemudian Nepotisme Tanpa Etika, Ekonomi Semakin Suram, Pengelolaan SDA yang Terang-terangan Menentang Pasal 33 UUD 1945 dan Menabrak Aturan Perundang-undangan yang Ada, Pendidikan Karut Marut, Kegagalan Reformasi Kesehatan dan Penanganan Covid-19, Menerapkan Psikologi Ketakutan serta Masa Depan Papua Barat dan Papua.

“Berdasarkan 13 prestasi negatif Pak Jokowi, kemunduran sistematik dan konsisten di 13 kehidupan bangsa seperti di atas, maka saya ajukan dua opsi pilihan buat Pak Jokowi. Pertama, turun (resign) secara sukarela karena ternyata Pak Jokowi tidak punya kompetensi menjadi Presiden Indonesia di pergantian abad dan milenium dewasa ini,” ujar Amien dalam bagian rekomendasi di bukunya itu.

Langkah resign itu, kata Amien Rais, harus disertai dengan permintaan maaf yang tulus kepada seluruh bangsa dan rakyat Indonesia. Karena, kata dia, Jokowi telah berusaha sesuai kemampuan, namun tidak berhasil.

“Atau opsi kedua, terus, tapi banting setir kebijakan nasional yang mengarah kepada pembangunan nasional di segala bidang yang benar-benar berasas Pancasila, UUD1945, melanjutkan tradisi dan perjuangan serta pengorbanan para founding mothers dan founding fathers kita,” ungkap pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Sementara itu, kata Amien Rais, pemerintah Jokowi akan berjalan baik jika sebagian besar menteri diganti.”Namun masih ada harapan, kalau sekitar separuh menteri Kabinet Jokowi II yang tidak kompeten segera di-reshuffle dengan mereka yang jauh lebih mumpuni berdasarkan track record, pengetahuan, pengalaman dan komitmen kerakyatan, tentu masih ada harapan,” katanya.

Akan tetapi, lanjut dia, Jokowi harus berubah total dan segera memulai membuktikan bahwa negara dengan segenap aparat kekuasaannya harus dapat mengalahkan. “Paling tidak menjinakkan secara cepat kekuatan perbanditan dari kelompok mafia seperti tersebut di atas,” imbuhnya.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: