logo
×

Rabu, 30 September 2020

Peringati Kekejaman PKI, PKS Ajak Masyarakat Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Peringati Kekejaman PKI, PKS Ajak Masyarakat Kibarkan Bendera Setengah Tiang

 


DEMOKRASI.CO.ID - Ajakan untuk mengibarkan bendera setengah tiang pada 30 September 2020, tak hanya dilakukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengibarkan bendera setengah tiang pada hari ini.

“PKS mengajak agar bendera setengah tiang dikibarkan setiap tanggal 30 September. Sebagai tanda duka cita kita atas gugurnya para jenderal dan para anak bangsa, akibat dari radikalisme, terorisme, dan pemberontakan PKI,” kata Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/9).

Hidayat mengatakan, kekejaman PKI perlu diperingati oleh masyarakat sebagai bagian dari sejarah kelam bangsa ini hingga termaktub dalam TAP MPRS 25/1966. Bahwa PKI merupakan organisasi terlarang yang harus diberangus, baik organisasi maupun ideologinya.

“Artinya ini memang peristiwa yang sangat layak untuk dijadikan sebagai pelajaran pahit agar tidak terulang. Salah satu di antara cara pengambilan pelajaran itu dengan menonton film G30S/PKI,” ucap Wakil Ketua MPR RI ini.

“Karenanya, kami memahami jika ada banyak pihak yang mengajak untuk menonton film G30S maupun mengibarkan bendera setengah tiang,” imbuhnya.

Ditambahkan Hidayat, yang bakal ikut nonton bareng film G30S/PKI bersama PKS adalah sejumlah tokoh yang merupakan korban dari kekejaman PKI. Antara lain Din Syamsuddin (Muhammadiyah), Prof Rahmad Wahab (NU), dan Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo (TNI AD).

“Nah tiga kelompok ini kan, dulu korban utama dari PKI. Jadi wajar mereka ingin mengingatkan warga untuk berkabung karena gugurnya para tokoh bangsa itu dari kejahatan yang dilakukan PKI,” katanya.

“Karenanya, sejak kemarin PKS sudah mengajak untuk mengibarkan bendera setengah tiang,” tandasnya.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: