logo
×

Sabtu, 24 Oktober 2020

Khabib Pernah Nyaris Mati Jelang Pertarungan

Khabib Pernah Nyaris Mati Jelang Pertarungan

 


DEMOKRASI.CO.ID - Khabib Nurmagomedov akan meladeni perlawanan Justin Gaethje dalam mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan UFC di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (25/10) malam dinihari WIB. Di balik keperkasaannya di arena tarung octagon, petarung MMA muslim asal Rusia yang memiliki julukan The Eagle ini pernah nyaris mati jelang melakoni pertarungan karena program menurunkan berat badan.

Momennya terjadi ketika Khabib akan menghadapi Tony Ferguson di gelaran UFC 209 di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 4 Maret 2017. Karena kelebihan berat badan, Khabib harus menurunkan bobotnya dalam waktu singkat untuk bisa memenuhi syarat batas berat badan agar bisa tampil bertarung.

Kelebihan Berat

Seperti dikutip dari Sport Express, Khabib mengalami lonjakan berat tubuh usai menjalani operasi punggung pada April 2016. Ia tidak melakoni latihan selama 5 bulan sehingga berat badannya membengkak mencapai 91 kg pada September tahun tersebut.

Berat badannya langsung turun menjadi 80 kg ketika kondisi tubuhnya sudah mulai bugar. Namun, berat tersebut masih melebihi batas timbangan 70,3 kg untuk kelas ringan UFC.

Sebulan sebelum pertarungan lawan Ferguson pada Maret 2017, Khabib melakoni diet ketat guna menurunkan bobot badannya. Dia hanya makan ikan, buah-buahan dan sayuran. Khabib hanya makan daging ayam juga hanya sedikit garam dan tepung. 

Dalam autobiografinya #Khabibtime, Khabib mengatakan bahwa berat badannya biasanya mencapai 75-76 kg sekitar 72 jam sebelum penimbangan resmi. Pada 36-38 jam sebelum penimbangan, beratnya menjadi 74-75 kg dimana sebanyak 4-4,5 kg merupakan bobot ‘air’.

Dalam sepekan terakhir jelang pertarungan, Khabib minum 8 liter per hari. Jika tidak minum air selama sehari penuh jelang penimbangan, Khabib berasumsi dapat menurunkan beratnya sebanyak  4-4,5 kg sehingga batas timbang 70,3 kg dapat terpenuhi.

Khabib Dehidrasi

‘’Sehari sebelum menimbang, dia berhenti minum sama sekali. Pada saat yang sama, pelatihan tidak berhenti,’’ sebut laporan Sport Express. ‘’Dan, Khabib berada di ambang antara hidup dan mati.’’

Khabib sebenarnya sudah merasakan tidak enak pada 1 Maret 2017 atau tiga hari jelang pertarungan lawan Ferguson pada 4 Maret. Setelah berolahraga pagi, dia merasa badannya tidak enak dan penglihatannya berkurang satu.

Pada Kamis, tanggal 2 Maret, diadakan sesi latihan terbuka dan media day. Kondisi kesehatannya saat itu semakin memburuk, tetapi Khabib tetap datang ke sejumlah acara seolah-olah  dia dalam keadaan sempurna.

Pada sesi jumpa pers, Khabib masih menyatakan dirinya baik-baik saja. Dia saat itu sudah menjalani ‘puasa’ minum air untuk mengurangi bobot badannya agar memenuhi syarat berat badan saat sesi penimbangan pada keesokan harinya (3 Maret).

‘’Namun, saat berbicara dengan wartawan, dia menyesap, meminta sebotol air dari manajernya, Ali Abdel-Aziz,’’ tulis Sport Express.

Setengah Pingsan

Setelah sesi jumpa pers, Khabib mencoba untuk tidur tapi tidak berhasil. Di hari tersebut, Khabib masih berupaya ke tempat latihan meski dengan susah payah.

Kemudian Khabib pergi ke ruang uap. ‘’Dari situ dia keluar dalam keadaan setengah pingsan,’’ sebutnya. ‘’Seperti yang dinyatakan dalam autobiografinya, Khabib saat itu harus mengurangi berat badannya 2,9 kilogram lagi dalam waktu 10 jam.’’

Khabib jelas tidak mampu memenuhi target tersebut, apalagi kondisi tubuhnya semakin memburuk. Islam Makhachev, rekan sekaligus petarung UFC, yang pertama kali menyadari kondisi tersebut dan menyarankan Khabib untuk segera dirawat.

‘’’Saya menyadari bahwa tubuh Khabib telah rusak," kata Makhachev kepada Sport Express. ‘’Khabib tidak akan bisa bertahan sebelum sesi timbang berat badan.’’

Kondisi Khabib saat itu semakin memburuk. Dan, Makhachev menelepon semua orang dan mengatakan bahwa dia harus membawa Khabib ke rumah sakit.

Nyaris Mati

Khabib akhirnya jatuh pingsan. Dia baru kembali sadar di rumah sakit sekitar lima jam tidak sadarkan diri.

‘’Saya tidak pernah merasakan seburuk ini,’’ kata Khabib. ‘’Ketika kembali ke hotel pada malam sebelum penimbangan keesokan harinya, saya benar-benar menjadi gila. Saya mencoba mengurangi bobot badan dengan tim saya, tetapi saya tidak ingat itu. Saya tidak ingat banyak hal, ada yang salah dengan diri saya.’’ 

Di rumah sakit, kata Khabib, dokter mengatakan bahwa dirinya tidak bisa bertarung karena dirinya hampir mati. ‘’Dokter mengatakan kepada saya,’Kamu tidak bisa bertarung. Anda hampir mati. Bagaimana Anda akan bertarung? Bagaimana Anda akan bertarung jika Anda hampir mati? Tidak pernah! Tidak akan ada pertarungan, 100 persen. Jangan mencoba mengurangi berat badan.’’ 

Khabib mengalami dehidrasi parah, sehingga harus diinfus. Di malam harinya, rumah sakit membolehkan Khabib pulang. Khabib perlu menghabiskan tujuh jam di rumah sakit untuk memastikan tubuhnya baik-baik saja. 

Khabib sadar bahwa sekitar sebulan sebelumnya seseorang meninggal di Brasil karena menjalani proses diet. Sebelumnya, seseorang di Jepang juga meninggal karena hal serupa. 

‘’Ini bisa terjadi pada saya juga. Jika saya terus ngotot mengejar berat badan dan tidak mempedulikan reaksi tubuh saya, mungkin saya juga akan mati?’’ kata Khabib. ‘’Aku merasa hampir mati. Saat Anda mengejar berat badan, Anda bisa mati.’’

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: