logo
×

Minggu, 18 Oktober 2020

Moeldoko Sebut Penolak UU Ciptaker Susah Diajak Bahagia, Ini Kata KSPI

Moeldoko Sebut Penolak UU Ciptaker Susah Diajak Bahagia, Ini Kata KSPI

 


DEMOKRASI.CO.ID - Kahar juga menepis anggapan Moeldoko bahwa pihak yang menolak tidak memahami substansi omnibus law UU Cipta Kerja secara menyeluruh. Dia mengatakan kaum buruh memahami betul UU Cipta Kerja.

“Pak Moeldoko tahu bahwa buruh itu masuk dalam tim teknis. Kan pemerintah membentuk tim teknis dimana salah satu anggota tim teknis adalah serikat buruh dan perwakilan dari pengusaha. Nah di tim teknis itu dibahas pasal per pasal, jadi detail. Pasal ini usulan buruh apa, pasal itu usulan buruh apa. Sehingga buruh tahu persis dengan pasal-pasal yang ada di dalam UU Cipta Kerja itu,” jelas Kahar.

“Itu pandangan keliru lah, justru buruh melakukan aksi unjuk rasa karena mereka sadar ada hak-hak mereka yang hilang. Ada UU Nomor 13 yang secara sistematik direduksi oleh UU Cipta Kerja,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut banyak pihak yang melakukan penolakan tidak memahami substansi omnibus law UU Cipta Kerja secara menyeluruh. Untuk itu, dia meminta agar masyarakat tidak asal komplain sebelum benar-benar memahami isi UU Cipta Kerja.

“Banyak orang berpandangan UU Cipta Kerja ini merugikan. Padahal ini menciptakan lapangan pekerjaan baru seluas-luasnya. Kita mengupayakan ada jaminan lebih baik tentang pekerjaan, jaminan pendapatan lebih baik, dan jaminan lebih baik bidang sosial. Itu poin yang penting,” ujar Moeldoko dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/10).

Dia menegaskan UU Cipta Kerja merupakan penyederhanaan regulasi yang dibutuhkan. Dengan begitu, birokrasi juga akan mengalami reformasi.

“Tapi, saat pemerintah mengambil langkah, yang terjadi di masyarakat justru paradoks. Kondisi ini harus kita luruskan. Bagaimana tidak? Jika di satu sisi pemerintah mengambil langkah cepat dengan UU Cipta Kerja untuk memotong dan menyempurnakan berbagai keluhan tadi, tapi di sisi yang lain masyarakat menolak. Ini kan kondisi yang paradoks,” tuturnya.

Moeldoko, yang memberikan refleksi satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, lalu berbicara mengenai wajah baru Indonesia yang mengusir kemarau bahagia. UU Cipta Kerja dianggap akan mengubah wajah Indonesia.

“Wajah baru Indonesia adalah wajah rakyat. Wajah bahagia di mana kita punya harga diri, punya martabat. Rakyat yang mempunyai daya saing, punya peluang dan karier, serta punya masa depan,” sebut Moeldoko.

Moeldoko kembali menyinggung mereka yang menolak omnibus law UU Cipta Kerja. “Mau diajak bahagia saja kok susah amat!” tutupnya.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: