DEMOKRASI.CO.ID - Pendukung Habib Rizieq Shihab atau HRS menyebut tidak ada organisasi Islam di Indonesia yang mampu mengerahkan massa sebanyak penjemput HRS.
Bahkan, Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki jutaan pengikut pun dianggap tidak akan sanggup mengumpulkan massa sebanyak penjemput HRS.
Ejekan itu membuat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama atau PCINU Amerika Serikat, Akhmad Sahal, geram.
Akhmad Sahal menyebut jamaah NU tidak punya waktu untuk bergerombol di jalanan karena mereka sibuk bekerja dan mengaji di pesantren.
“Jamaah NU yang jutaan itu bukan pengangguran, tapi orang-orang yang punya kesibukan. Mereka sibuk kerja, sibuk ngaji di pesantren-pesantren. Gak ada waktu untuk bergerombol di jalanan,” tulis Akhmad Sahal melalui akun Twitternya, @sahaL_AS, Selasa (10/11).
Ia mengutip pernyataan filsuf Abu al-Walid Muhammad ibn Ahmad Ibnu Rusyd yang menyebut “Jika kamu ingin menguasai orang tolol, bungkuslah sesuatu yang batil dengan kemasan agama”.
Akhmad Sahal mengatakan bahwa kebenaran tak ditentukan oleh jumlah pengikut.
“Banyaknya pengikut tak lantas membuktikan orang atu pihak yang diikuti adalah pemilik kebenaran,” katanya.
“Iblis juga banyak pengikutnya, tapi tak lantas itu membuktikan iblis adalah pemilik kebenaran,” tandas Akhmad Sahal.
Sebelumnya, kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Damai Hari Lubis mengklaim jumlah massa penjemput HRS di Bandara Soekarno Hatta mencapai 3 juta orang.
“Jumlah massa yang menjemput Habib Rizieq Shihab mencapai tiga juga orang, melebihi orang suci massa penjemputan Khomeini sehingga pendapat Mahfud keliru,” kata Damai, Selasa (10/11).
Damai menuturkan, karena saking banyaknya massa menjemput HRS, Bandara Soekarno Hatta pun dibuat lumpuh.
“Jalan seharusnya satu jalur, terpakai dua jalur, bandara lumpuh,” tambah Damai yang mengawal dari Bandara Soetta sampai Petamburan itu.
Damai menuturkan, estimasi waktu yang ditempuh HRS dari Bandara Soetta sampai Petamburan sekitar empat jam lamanya.
“Sekitar empat jam, dari bandara kemudian tol Slipi semua macet, nyaris tak bisa bergerak,” kata Damai.