DEMOKRASI.CO.ID - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menyentil Presiden Joko Widodo dan para juru bicaranya. Menurut Andi, Jokowi sangat butuh penghargaan dunia, hal itu membuat para jubirnya mendompleng Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Presiden sangat butuh penghargaan dunia sehingga harus dipaksakan para jubirnya mendompleng penghargaan pada Anies. Bertindak dan berlakulah sebagai pemimpin dunia, pasti dunia akan memberi penghargaan. Kalau kerap gunakan UU ITE mana mungkin bisa terjadi, itu kelas lokal,” kata Andi lewat akun Twitter-nya, @AndiArief_, Minggu, 1 November 2020.
Andi mengatakan, jika pertumbuhan ekonomi baik, minimal 6 persen, akan banyak penghargaan dunia buat Presiden Jokowi dan para gubernur/bupati/wali kota. Bahkan pemimpin lokal punya banyak ruang di nasional.
“Untung @aniesbaswedan selamatkan muka Indonesia dengan penghargaan transportasi,” ujarnya lagi.
Andi melanjutkan, pertumbuhan ekonomi 6 persen telah melahirkan pemimpin lokal seperti Tri Rismaharini, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Jokowi, dan beberapa figur lokal lainnya. Mengapa sekarang figur lokal nyungsep, kata dia, bisa ditebak jawabannya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, juga malu atas sikap Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman. Sebab, katanya, Fadjroel menunjukkan sikap sebagai oposisi dari Gubernur DKI, Anies Baswedan, setelah Jakarta mendapat penghargaan bidang transportasi dalam Sustainable Transport Award (STA) 2021.
Soalnya, Fadjroel sempat mengklaim bahwa semua pekerjaan transportasi yang dilanjutkan oleh Anies itu merupakan rintisan dari tiga gubernur sebelumnya, yakni Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Sutiyoso alias Bang Yos.
Misalnya, kata Fadjroel, transportasi publik yang dirintis Jokowi dan Ahok, yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodetabek, dan enam tol dalam kota. Kemudian, Sutiyoso merintis Transjakarta yang akhirnya mendapatkan penghargaan.