DEMOKRASI.CO.ID - Budawayan Islam Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengatakan jika Rizieq Shihab bukan habib. Sehingga jangan dipanggil Habib Rizieq.
Rizieq Shihab lebih pantas dipanggil Syarif Rizieq. Hal itu dikatakan Cak Nun dalam Youtube Qahar Quotes, Kamis (12/11/2020).
Dalam saluran itu, Cak Nun panjang lebar menjelaskan dalam suatu organisasi Islam, harus ada pemimpin atau sosok yang dihormati seluruh jamaah. Jika di Nahdlatul Ulama (NU) ada Dewan Mustasyar, maka di FPI ada Imam Besar, yakni Rizieq Shihab.
“Karena setiap keluarga (kelompok) itu harus ada mbahnya (orang yang dihormati),” ujar Cak Nun menggunakan bahasa Jawa.
Cak Nun memberi tahu kekeliruan soal pemaknaan kata habib yang disematkan di nama Rizieq Shihab, lebih luas pemaknaan kata ‘habib’ di Indonesia.
Sebab mereka yang dipanggil habib, sejatinya merupakan dzurriyah atau zuriat Nabi Muhammad. Padahal belum tentu
“Jadi, (tokoh) yang memimpin aksi 212 dan 411, Rizieq Shihab itu bukan habib, tapi (seharusnya dipanggil) Syarif Rizieq. Lho, pasti kalian semua bingung, kan?” tutur Cak Nun di hadapan para pendengarnya.
Cak Nun menjelaksan jika Syarif turunan Sayyidina Husein. Kalau turunannya Sayyidina Hasan bin Ali itu sayyid.
“Pokoknya, kalau bisa yang kayak begitu kita cari tahu. Saya kalau manggil Rizieq Shihab itu ‘rif, syarif…’, gitu. Karena dia memang syarif. Kalau habib itu nggak ada hubungannya dengan zuriat atau darah Nabi Muhammad,” sambungnya.