logo
×

Minggu, 22 November 2020

Debat Kedua Pilkada Medan, Akhyar Skakmat Mantu Jokowi Soal Anggaran Rp 30 Triliun

Debat Kedua Pilkada Medan, Akhyar Skakmat Mantu Jokowi Soal Anggaran Rp 30 Triliun

DEMOKRASI.CO.ID - Calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution memberikan pernyataan menohok terkait anggaran Rp 30 triliun yang pernah disebutkan Bobby telah diserap oleh Pemko Medan.

Pembahasan bermula dari pertanyaan Akhyar Nasution kepada paslon Bobby Nasution-Aulia Rachman terkait anggaran Rp 30 triliun selama satu periode pemerintahan Kota Medan.

"Saya mohon anda menjelaskan, angka Rp 30 triliun itu dari mana?" kata Akhyar ke Bobby-Aulia dalam debat kedua Pilkada Medan, Sabtu (21/11/2020) malam.

Menjawab pertanyaan itu, Bobby Nasution menyebut, heran jika Akhyar mengaku tidak tahu asal anggaran tersebut.

"Yang saya tahu, yang kami tahu, satu tahun Pemko Medan memiliki anggaran Rp 6 triliun, bahkan lebih. Jabatan Wali Kota itu dipilih 5 tahun sekali. Jadi dalam satu periode kurang lebih anggaran pembangunan Rp 30 triliun," jawab Bobby.

Bobby menyebut, seharusnya setiap tahun ada progres pembangunan dengan dana itu. Hal tersebut yang akan dilakukan Bobby dan Aulia yakni memperbaiki informasi transparansi terhadap masyarakat.

"Tahun ini berapa anggarannya, apa saja yang akan dibangun. Infrastruktur kah, untuk taman kah atau untuk kesehatan? Ini harus jelas diinformasikan kepada masyarakat," ungkapnya.

Menanggapi pernyataan Bobby, Akhyar justru menskakmat apa yang dikatakan Bobby.  Ia bahkan mengatakan jika Bobby Nasution berbicara terkait anggaran Pemko Medan tidak berdasarkan data.

"Sayang sekali, informasi tersebut datanya perlu dikoreksi," kata Akhyar.

Pada 2016 realisasi APBD Kota Medan Rp 4,3 triliun, sementara tahun 2017 realisasi APBD Rp 4,4 triliun. Pada tahun 2018 realisasi anggaran sebesar Rp 4,25 triliun dan tahun 2019 Rp 5,05 triliun.

"Jadi masih 4 tahun anggaran, totalnya hanya Rp18 triliun. Jado bapak ibu sekalian, Kota Medan transparansi anggaran ada. Tinggal buka website Pemko Medan, semua ada dan tercantum," ungkapnya.

Akhyar menyentil Bobby dengan mengatakan bahwa sebagai pemimpin seharusnya mampu menyampaikan data yang valid dan benar.

"Jadi bapak ibu data-data yang keliru itu harus di luruskan. Sebagai pemimpin harus menyampaikan hal yang benar," pungkasnya. (*)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: