DEMOKRASI.CO.ID - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengimbau para pendukung tak menicum tangan Habib Rizieq Shihab setelah sampai di kediamannya.
Hal tersebut untuk mentaati protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona atau Covid-19.
Demikian disampaikan anggota Komisi II DPR RI itu dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/11/2020).
“Sebaiknya penjemput tidak perlu mencium tangan dengan Habib Rizieq,” kata Mardani.
Ia mengaku, sangat sulit untuk melarang para massa penjemput kepulangan Habib Rizieq untuk tidak berkerumunan.
arena menurut anak buah Akmad Syaikhu itu, rasa cita dan kerinduan para pengikutnya memang susah dirasionalkan.
“Masalah cinta dan rindu memang susah dirasionalkan. Para penjemput cinta dan rindu pada HRS,” tuturnya.
Meski demikian, Mardani meminta kepada seluruh massa penjemput kepulangan HRS untuk tetap mematuhi dan menjaga protokol kesehatan Covid-19.
“Para penjemput dapat dan saya yakin akan saling menjaga social distancing dan mengenakan masker.”
“Dapat menjadi contoh betapa semua sadar Covid-19, yang harus dijaga pastikan protokol kesehatan dijaga,” tandasnya.
Habib Rizieq sendiri tiba di Bandara Soekarno-Hatta sesuai jadwal.
Tampak anak dan istrinya yang mengenakan gamis hitam berada di belakangnya dengan sejumlah orang lainnya yang turut mendampingi.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu memakai jubah putih-putih sebagaimana ciri khasnya selama ini.
Terlihat, HRS melewati eskalator dengan sebuah koper warna hijau yang dibawanya sendiri.
Sementara, ribuan pendukung dan simpatisannya sudah memenuhi area Terminal 3 Bandara Soetta.
Bahkan, mereka juga sudah membuat barikade untuk memberikan jalan kepada Habib Rizieq.
Para penjemput beramai-ramai langsung menghampiri sang habib.
Barikade jalan yang dibuat bahkan dijebol para loyalis untuk bisa bersalaman dan menatap wajah HRS dari dekat.
Bahkan, Habib Rizieq sampai membutuhkan waktu sekitar satu jam agar bisa menaiki mobil Mitsubishi Majero Putih nopol B 1 FPI yang sudah menunggunya.
Iring-iringan kendaraan tersebut pun terpaksa berjalan dengan cukup pelan.
Itu lantaran saking penuh sesaknya massa penjemputnya di bandara.
Dari atas mobil, Habib Rizieq sempat menyapa dan melambaikan tangan kepada para penjemputnya.
Dengan sebuah megaphone, Habib Rizieq terlihat sedikit berbicara.
Akan tetapi, suaranya tak terdengar jelas kalah dengan teriakan takbir yang digemakan para penjemputnya.
Sementara, sejumlah penumpang pesawat yang hendak menuju Bandara Soekarno-Hatta, turun dari kendaraan yang perjalanannya terhambat.
Mereka memilih berjalan kaki ke terminal-terminal tujuan.
Selain itu, kereta bandara dari Manggarai hanya beroperasi hingga Stasiun Batuceper.
Menurut keterangan resmi PT Railink, perjalanan kereta bandara direncanakan normal lagi hingga semua terminal menjelang tengah hari setelah konsentrasi massa berangsur meninggalkan bandara.