logo
×

Minggu, 15 November 2020

Pengeboman di Arab Saudi, DPR: ISIS Tak Pantas Mengatasnamakan Islam

Pengeboman di Arab Saudi, DPR: ISIS Tak Pantas Mengatasnamakan Islam

DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyampaikan rasa keprihatinannya atas aksi pengeboman yang dilakukan kelompok ISIS di Arab Saudi.

Terlebih, pengeboman tersebut terjadi saat Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman tengah melakukan pembahasan diplomatik dengan sejumlah negara, Kamis (12/11/2020).

Serangan bom itu terjadi saat upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia I. Dua orang terluka termasuk seorang polisi Yunani dan seorang pejabat Saudi.

Demikian disampaikan Azis Syamsuddin dalam keterangannya yang diterima redaksi, Sabtu (14/11/2020).

“(Serangan teroris) Apa pun dasarnya itu tidak dibenarkan. Islam tidak mengajarkan umatnya dengan kekerasan,” tegasnya.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas pemboman dilakukan untuk memprotes kartun Nabi yang dicetak di majalah satir Prancis Charlie Hebdo.

Serangan itu ditujukan khususnya kepada konsul Prancis.

”Apa pun tujuannya, apa pun bentuknya tentu cara-cara seperti itu tidak dibenarkan. Apa yang dilakukan justru merusak nama Islam sebagai agama yang cinta damai. Dan DPR RI mengecam aksi-aksi semacam ini,” tegas politisi Partai Golkar tersebut.

Karena itu, Azis mengajak kepada dunia untuk bersama-sama melawan aksi terorisme.

Selain itu, juga meminta seluruh masyarakat dunia, khususnya umat Islam moderat, untuk terus menyadarkan kelompok-kelompok garis keras yang kerap menyebarkan ketakutan dan ancaman.

”Kita harus terus memberikan pandangan Islam cinta damai. Bergerak meredam, terhadap setiap gerakan ISIS yang terus menghantui stabilitas keamanan dunia,” harap Azis.

Khusus di dalam negeri, Azis juga berharap fungsi samapta untuk mencegah aksi radikalisme dan anti-Pancasila guna menciptakan situasi kamtibmas tetap kondusif.

Tantangan tugas Polri ke depan semakin berat mulai dari masalah terorisme, radikalisme, dan tugas lain sudah di depan mata. Salah satunya pilkada serentak pada 9 Desember 2020.

”Untuk menghadapi tantangan tugas tersebut diperlukan kesiapan personel dan fasilitas pendukung dalam melakukan kegiatan pemeliharaan kamtibmas,” pungkas Azis.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: