logo
×

Jumat, 20 November 2020

Tengku: Kalau Lont*-Lont*, Penjudi, Pemabuk Berani Hina Ulama, Itu Ciri Dunia Hampir Kiamat

Tengku: Kalau Lont*-Lont*, Penjudi, Pemabuk Berani Hina Ulama, Itu Ciri Dunia Hampir Kiamat

DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustadz Tengku Zulkarnain prihatin dengan kondisi bangsa dan umat Islam akhir-akhir ini. Hal itu karena maraknya penghinaan atas ulama dan keturunan nabi.

“Ulama pulang dihalang-halangi, betul nggak?..Dihina. Ada juga perempuan..ya Allah, itu Habib dibilangnya tukang jual obat. Membedakan antara tabib sama habib saja nggak tahu, mau cerita (soal) agama..aduh aduh aduh rusak,” kata Tengku Zulkarnain di Kanal YouTube, Salwa Channel, dilihat Jumat(20/11).

Menurut Tengku Zulkarnain, jika di suatu zaman ada manusia-manusia hina, pemabuk, penjudi, pezina dan wanita tidak terhormat berani menghina ulama dan keturunan nabi, itu salah satu ciri akhir zaman.

“Di akhir zaman ciri-ciri dunia mau kiamat, manusia-manusia hina, Lont*-Lont*,…apalagi pemabuk-pemabuk, penjudi berani hina ulama,” katanya.

Ditambahkannya, apabila mereka semua sudah berani menghina ulama itu ciri dunia hampir kiamat.

“Kalau sudah Lont*-Lont*, pemabuk-pemabuk, pezina-pezina, penjudi-penjudi berani menghina ulama, itu ciri-ciri dunia hampir kiamat,” tegasnya.

Ditambahkannya, kemerdekaan Indonesia menjamin tiap warga negara untuk memeluk agama dan menjalankan agamanya masing-masing. Tetapi itu semua saat ini mulai terancam.

“Sekarang, 6 tahun ini, setelah rezim ini, hal itu terancam.” katanya.

Seperti diketahui kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menimbulkan reaksi dari beragam pihak. Salah satunya Nikita Mirzani yang menyebutnya sebagai tukang obat.

Selain artis Nikita Mirzani, politisi PDI Perjuangan dan pihak kontra lainnya juga mempersoalkan kerumunan massa yang menyambut Habib Rizieq. Belakangan polisi turun tangan memanggil Habib Rizieq untuk dimintai keterangan. (*)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: