logo
×

Kamis, 10 Desember 2020

Serba-serbi Pilkada 2020: TPS Unik hingga Corat-coret Surat Suara

Serba-serbi Pilkada 2020: TPS Unik hingga Corat-coret Surat Suara

DEMOKRASI.CO.ID - Kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020 telah terselenggara pada, Rabu (9/12/2020) kemarin.

Ada sebanyak 270 daerah (9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota) yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020.

Beragam serba-serbi Pilkada 2020 dari yang unik hingga mengagetkan pun muncul selama penyelenggaraan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020.

Mulai dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang unik hingga surat suara yang malah dicorat-coret.

TPS Unik

Beberapa TPS unik dijumpai di sejumlah daerah. Diantaranya di Kota Depok, Jawa Barat dan Balikpapan, Kalimantan Timur.

Salah satunya di RW 6, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Depok. Petugas TPS setempat menghias suasana TPS dengan konsep rumah adat.

TPS berkonsep rumah adat di RW 6 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Rabu (9/12/2020). [Suara.com/Supriyadi]


Ada enam TPS unik di RW 6 Cipayung Depok yang dihias dengan tema rumah adat.

Antara lain TPS 29 mengusung rumah adat Jawa, TPS 30 rumah adat Sunda, TPS 31 rumah adat Aceh, TPS 32 rumah adat Betawi, TPS 33 rumah adat Bali dan TPS 34 rumah adat Padang.

"Tidak hanya TPS yang dihias. KPPS juga menggunakan pakaian adat, sesuai dengan tema di masing-masing TPS," kata Ketua RW 6 Adi Mukri kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Rabu (9/12/2020).

Keunikan lainnya terjadi di TPS 56 yang berlokasi di Jalan Pajaga, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya. TPS tersebut mengusung tema ruang perawatan.

Tema serupa juga dilakukan petugas KPPS TPS 02 Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Balikpapan Tengah, Balikpapan, Kaltim.

Para petugas di kedua TPS tersebut juga mengenakan kostum ala tenaga kesehatan.

Suasana di TPS 56 Mekarjaya Depok bernuansa ruang perawatan dalam rangka Pilkada Depok 2020, Rabu (9/12/2020). [Suara.com/Supriyadi]


Surat Suara Dicorat-coret

Momen Pilkada 2020 juga tak ubahnya jadi ‘curhat’ para pemilik hak pilih. Tak sedikit dari mereka yang malah mencorat-coret surat suara dengan beragam narasi.

Seperti surat suara di Pilkada Samarinda yang diunggah fotonya oleh akun Twitter @txtdaripemerintah, Rabu (9/12/2020).

Bukannya dicoblos, surat suara tersebut malah disisipi sebuah pesan.

"Saya minta ini diviralkan. Saya datang ke TPS ini untuk menghormati orang-orang yang bekerja dibalik ini semua. Yang saya pelajari akhir-akhir ini adalah pesta politik ini kebal terhadap virus korona. Ibadah dibatasi, sekolah dibatasi, kerja dibatasi. Pesta politik jalan terus bos. Sahkan RUU PKS," isi pesan tersebut dikutip Suara.com.

Surat suara ditempeli pesan. (Twitter/txtdaripemerintah)


Pesan dalam surat suara yang meminta pengesahan RUU PKS ternyata mendapatkan dukungan dari warganet.

"Mantap," komentar akun @Bam_xxxx.

"Aturan tadi begini," balas akun @gleaxxxx.

"Bener banget woi," timpal akun @trivaxxxxxx.

Aksi serupa juga ditemui di beberapa daerah. Salah satunya terkait Pilkada Surakarta.

Salah seorang warganet mengunggah foto surat suara yang dicorat-coret Pilkada Solo, Surakarta.

"Stop dinasti," demikian coretan tersebut.

Surat suara tidak sah. (Twitter)


Pecoretan surat-suara juga ditemui di Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel).

Surat suara Pilkada Tangsel tersebut dicorat-coret menggunakan tinta berwarna biru.

Surat suara Pilkada 2020 dicoret-coret (Twitter)


"Koruptor!" demikian tulisan dalam coretan di surat suara tersebut.

Suara suara Pilkada Tangsel dicorat-coret. [Twitter]


"Korup Lu Pada, HAHAHA," demikian tulisan dalam coretan di surat suara tersebut.

Hampir senada, surat suara Pilkada Tangsel lainnya juga dicorat-coret dengan tulisan, "Koruptor!".

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: