logo
×

Jumat, 25 Desember 2020

Viral Video Warga Punguti Uang Tercecer di Jalan, Diduga di Bali

Viral Video Warga Punguti Uang Tercecer di Jalan, Diduga di Bali

DEMOKRASI.CO.ID - Jagat media sosial dihebohkan dengan viral video yang memperlihatkan sekelompok warga memunguti uang tercecer di jalan.

Para warga memungut uang lembaran yang berceceran di jalanan. Diduga peristiwa itu terjadi di Bali.

Aksi mereka terekam kamera dan videonya viral di media sosial. Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @viralterkini99.

Tanpa diketahui asal mula kejadiannya, terlihat uang kertas dalam jumlah yang bayak tercecer di jalanan. Sejumlah pria berlomba-lomba menyelamatkan uang tersebut.

Satu per satu dari mereka memunguti uang lalu memindahkannya ke pinggir jalan. Aksi tersebut sampai memicu kemacetan di lokasi kejadian karena pengendara lain yang melintas terpaksa berhenti.

"Ceceran uang di jalan raya membuat macet arus lalu lintas karena banyak pengguna jalan yg mengambil uang tersebut," tulis pengunggah video seperti dikutip Suarabali.id, Jumat (25/12/2020).

Diterangkan pula, kalau peristiwa tersebut terjadi di Bali belum lama ini.

"Diduga kejadian di jalur antara Denpasar-Singaraja, Bali, Sabtu (19/12/2020)," sambungnya.

Warga punguti uang di jalanan. (Instagram/@viralterkini99)


Sontak hal itu memancing reaksi warganet untuk berkomentar.

"Ya allah nyesek bgt itu kalo di jarah," kata @rrq***.

"Mengambil kesempatan dalam kesempitan," timpal @san***.

Sementara warganet lain mengaitkan video tersebut dengan pengakuan seorang wanita Bali yang kehilangan puluhan uang jutaan rupiah.




Wanita Ngaku Kehilangan Uang Rp 94 Juta, Tercecer di Jalanan Bali

Wanita bernama Kadek Redi Areni Sukasada, Buleleng melapora ke Polsek Baturiti karena kehilangan uang. Ia mengaku kehilangan uang senilai Rp 94.188.000 karena tercecer di jalan jurusan Denpasar-Gilimanuk masuk Banjar Abianluangm Baturiti, Tabanan, Sabtu (19/12/2020).

Kepada polisi, pelapor mengaku awalnya dia bersama anaknya Putu Suci Septiani berangkat dari rumah mengendarai sepeda motor menuju Denpasar dengan membawa tas warna hitam yang berisikan uang sejumlah Rp 94.188.000.

Uang tersebut digendong oleh anaknya dimana uang ini rencananya disetor ke perusahaan PT Manohara Asri yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Dari jumlah uang yang dilaporkan pelapor hilang Rp 94.188.000 tersebut, ada uang korban sebesar Rp 30.000.000.

Lalu saat perjalanan ke Denpasar kata pelapor, Sabtu siang sekitar pukul 11.00 WITA, mereka berhenti di wilayah Bedugul dan anak pelapor mengambil topi dari dalam tas tersebut. Namun pengakuan pelapor Kadek Redi Areni ini, anaknya lupa mengunci kembali tasnya dan melanjutkan perjalanan ke Denpasar.

Polsek Baturiti lakukan rekontruksi ulang di tempat kejadian pada Selasa (22/12) siang. [Beritabali/Istimewa]


Sampai akhirnya di lokasi yang diduga uang tersebut tercecer Banjar Abianluang, pelapor mengaku disalip oleh kendaraan truk warna merah sembari sopir truk mengatakan bahwa uang yang ada di dalam tas yang digendong oleh anak pelapor telah berjatuhan di jalan.

Mendengar pemberitahuan dari sopir truk, pelapor berhenti dan mengecek isi tasnya tersebut dan mengaku uang yang ada di dalam tas sudah hilang seluruhnya. Seketika dia syok dan lemas di pinggir jalan.

"Kata pelapor dia katanya berbalik arah dengan maksud mengecek uang yang berjatuhan di jalan tetapi sudah tidak ada," ungkap Kapolsek Baturiti AKP Fachmi Hamdani seperti dikutip dari Beritabali.com.

Kedua wanita tersebut sempat ditolong oleh saksi yang bernama Pak Lina warga Banjar Abianluang. Namun karena panik, pelapor menuju kantornya PT Manohara di daerah Luluk, Desa Darmasaba, Badung. Namun saran dari perusahaanya diminta untuk melapor ke Polsek Baturiti.

Polsek Baturiti melakukan rekontruksi ulang di tempat kejadian yang diduga tempat uang pelapor tercecer pada Selasa (22/12) siang. Selain itu, sejumlah saksi juga diperiksa mulai dari anak, dan manajer tempat perusahaan pelapor bekerja ke Polsek Baturiti.

"Kami juga berencana memanggil pelapor dan anaknya untuk mencocokkan data dari hasil rekontruksi ulang dan keterangan sejumlah saksi yang dipanggil," kata Fachmi.

Dia menuturkan pihaknya belum bisa menyimpulkan laporan tersebut karena terus masih dilakukan pendalaman.[sc]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: