logo
×

Sabtu, 23 Januari 2021

22 Nakes di Surabaya Alami Gejala Demam, Gatal-gatal, dan Muntah Usai Vaksin

22 Nakes di Surabaya Alami Gejala Demam, Gatal-gatal, dan Muntah Usai Vaksin

DEMOKRASI.CO.ID - Keluhan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tidak banyak dialami oleh tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya usai disuntik vaksin COVID-19. Dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes), KIPI hanya ada 22 kejadian. 

Dari 22 kejadian tersebut, rinciannya 7 orang mengalami merah atau ruam di lengan tempat divaksin, 5 orang mengalami gatal-gatal, 1 orang demam, dan 1 orang lagi muntah-mutah.  

"Tidak ada keluhan gejala berat, semuanya kategori KIPI ringan," tegas Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, (22/1). 

Pria yang kerap disapa WS ini lantas menuturkan jika target vaksinasi untuk nakes di Surabaya selesai akhir bulan ini. Dari laporan terakhir sudah ada 3.307 nakes yang telah menerima vaksinasi.  

Terkait prosedur penentuan nakes yang akan divaksinasi, tidak lagi menunggu SMS blast dari Pemerintah Pusat. Sehingga akan lebih cepat karena Pemkot Surabaya telah siap data sejak awal. 

“Kalau di Surabaya dari kemarin keputusan pusat seperti itu. Alhamdulillah tidak ada problem, artinya tenaga kesehatan di RS sudah bisa divaksin karena sudah pakai sistem lokal tidak lagi menunggu SMS blast dari pusat,” jelasnya. 

Sebanyak 111 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) pun sudah siap memenuhi target waktu vaksinasi. WS merinci untuk rumah sakit kecil terdapat 25 RS menargetkan bisa menuntaskan vaksinasi 5 hari, sejak tanggal 21 sampai 26 Januari. Kemudian ada 23 RS besar yang ditarget tuntas pada 31 Januari. 

Sedangkan vaksinasi untuk nakes di 63 Puskesmas sudah selesai, tinggal melayani fasyankes samping seperti klinik, apotek, dan sebagainya.  

“Kalau Puskesmas itu sudah selesai, tinggal sekarang melayani vaksinasi nakes yang dari klinik, apotek dan sebagainya,” pungkasnya.  (*)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: