DEMOKRASI.CO.ID - Merespons sorotan berbagai pihak terhadapa Permadi Arya atau Abu Janda membuat mantan Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015, As'ad Said Ali angkat bicara.
Melalui sebuah unggahn di laman Facebook pribadinya Sabtu pagi (30/1), mantan Wakil Kepala BIN ini menyebutkan bahwa sejak awal kemunculannya memakai atriut Banser di televisi ia menengarai Abu Janda adalah penyusup.
"Setelah dicek ternyata tidak ada rekomendasi dari Cabang atau Wilayah Anshor/Banser sesuai dengan persyaratan untuk diterima sebagai peserta kaderisasi Anshor/Banser," demikian unggahan As'ad Said Ali.
Dijelaskan As'ad, Abu Janda diterima di kalangan Ansor karena direkomendasi oleh tokoh NU, sehinga atas dasar prasangka baik, asal muasalnya kemudian tidak ditelusuri.
Meski sudah ditegur pimpinan Banser usai pernyataan kontroversi di TV, As'ad menyebutkan bahwa provokasu Abu Janda telah memberikan dampak buruk bagi NU.
As'ad mencontohkan, salah satu pondok pesantren di Bogor merasa terusik oleh sikap Abu Janda hingga kemudian menjauhi NU.
"Karena apa yang disampaikan oleh Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah an Nahdliyah. Saya mensinyalir ada Abu Janda - Abu Janda yang lain yang berpura pura membela NU melalui medsos, tetapi sesungguhnya musang berbulu domba<' demikian analisa As'ad.
Atas dasar itu, sebagai bagian dari keluarga besar NU, As'ad menyarankan pada PBNU agar menyatakan sikap tegas atas tindakan Abu Janda.
“Sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda”. Dia memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi yang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan NU," demikian saran As'ad Said Ali.
DPP KNPI secara resmi telah melaporkan Abu Janda karena diduga melakukan tindakan rasisme pada aktivis Papua Natalius Pigai.
Abu Janda juga dilaporkan oleh salah seorang perempuan bernama Medya Rischa soal dugaan ujaran SARA dan penistaan agama karena Abu Janda menyebut 'Islam arogan'. (*)