DEMOKRASI.CO.ID - Jelang pelantikan bulan februari mendatang, Calon Wali Kota Makassar dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih Mohammad Ramdhan Pomanto - Fatmawati Rusdi mulai menyiapkan pemerintahan transisi.
Kemarin, Danny Pomanto mengundang sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Makassar untuk membantu mempersiapkan proses peralihan pemerintahan. Dari Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin ke Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang akan dilantik.
ASN yang diundang antara lain Kepala Bappeda Andi Khadijah Iriani, Kepala Dinas Dukcapil Aryati Puspasari Abadi, Kaban Litbang Nielma Palamba, Kadis Perpustakaan Andi Siswanta Attas, dan 15 mantan camat di era Danny Pomanto.
Selain nama-nama di atas, terlihat juga beberapa ASN dari sejumlah dinas yang hadir.
Wali Kota Makassar terpilih Danny Pomanto mulai membahas sejumlah program penting untuk pembenahan Makassar. Ada tiga program percepatan yang disusun.
Pertama, penanganan bencana terkhusus bencana non alam yang saat ini melanda yakni Covid-19. Kedua, tata ulang pemerintahan. Terakhir, mengembalikan konsep Smart City.
Disampaikan Danny, penanganan Covid-19 menjadi fokusnya. Ia ingin memastikan agar masyakarat Makassar terbebas dari pandemi. Bahkan, dirinya merancang satu skenario untuk mengintervensi penularan virus.
"Saya ingin memastikan bahwa pelayanan masyakarat di Kota Makassar berjalan dengan baik, transparan, dan akuntabel," kata Danny.
Sementara untuk menata ulang pemerintahan, Danny, telah menyiapkan tim transisi yang diketuai Mantan Pj Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf.
Ia menilai sosok Yusran punya kapasitas untuk memberikan satu penilaian terhadap sistem pelayanan di Pemkot Makassar.
Selain Yusran, juga ada nama Alimuddin Ilmar yang merupakan Pakar Hukum Tata Negara yang akan mendampingi Yusran. Keduanya akan menjadi stakeholder di dalam tim transisi.
"Saya melihat beliau mumpuni dan punya kapasitas. Track record-nya juga beliau bagus," sambung Wali Kota Makassar 2014-2019.
Terakhir untuk Smart City, Danny menegaskan dirinya akan mengembalikan konsep tersebut. Ia menilai program tersebut merupakan program solutif untuk mengurai permasalahan kota.
"Sombere' adalah kearifan kota Makassar yang berarti hospitality, keramahan yang menjadi karakter Makassar," katanya.[sc]