DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah postingan warga yang kesulitan mengakses bantuan beras dan justru melihat petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekalongan asyik karaokean viral di media sosial. Postingan itu bikin heboh karena bertepatan dengan momen Kota Pekalongan tengah dilanda banjir merata.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/2) pukul 21.15 WIB. Dalam postingan berjudul 'kapok datang ke dinsos', diceritakan Ketua RW dan RT di Krapyak, Kota Pekalongan, mewakili warganya untuk meminta bantuan logistik di tengah bencana banjir.
Pada Minggu (7/2) malam mereka nekat menerobos banjir mendatangi Kantor Dinsos Kota Pekalongan. Sesampainya di kantor tersebut, oleh petugas dikatakan stok beras habis.
Sempat terjadi debat kusir dengan petugas. Ujungnya, warga mendapat beras 25 kg dan mi instan, untuk warga di 4 RT.
Selain jawaban seperti itu, warga juga mendapati petugas yang tengah asyik bernyanyi karaoke di kantor dinas sosial, di saat warganya dilanda bencana banjir.
Adanya postingan viral ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan hingga Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo angkat bicara. Melalui Kepala Dinas Kominfo Kota Pekalongan, Yos Rosyidi, Pemkot mengklarifikasi atas kejadian tersebut.
"Perlu kami sampaikan klarifikasi, bahwa ketersediaan bantuan untuk penyaluran bantuan bencana banjir pada saat itu memang sangat terbatas dan menipis bahkan relatif kosong," kata Yos, Rabu (10/2/2021).
Yos mengakui saat itu stok bantuan sembako memang sedikit sehingga pihaknya baru bisa memberikan bantuan 25 kg beras, 2 dus mi instan, dan 3 liter minyak goreng. Namun, setelah logistik yang dipesan melalui dana tak terduga datang, Dinsos-P2KB selaku penanggung jawab langsung memenuhi kebutuhan bantuan sebagaimana yang diminta.
"Jadi, terkait dengan keadaan tersebut, kami mohon untuk bisa dimaklumi, karena tidak semua permintaan bisa kami akomodir segera," terang Yos.
Yos juga mengakui ada petugas Dinsos Kota Pekalongan yang berkaraoke. Namun, dia menyebut hal itu untuk upaya menghibur diri usai menyalurkan bantuan ke warga terdampak banjir.
"Bila perilaku tersebut dianggap kurang berkenan bagi warga, tentu atas nama Pemerintah Kota Pekalongan kami menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih, agar bisa kami lakukan pembinaan untuk perbaikan kedepan," jelas Yos.
Postingan soal warga ini Kota Pekalongan ini pun turut direspons Ganjar Pranowo. Ganjar mengaku langsung mengklarifikasi ke Wakil Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, untuk memastikan kebenaran kejadian tersebut.
"Kata Pak Wakil sudah dipanggil, sudah dijelaskan yang di dalam (karaokean) itu diberikan peringatan," ujar Ganjar di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Rabu (10/2).
Ganjar pun mempersilakan warga yang membutuhkan bantuan beras datang ke kantor Dinsos Kota Pekalongan. "Malah silakan datang ke Dinsos, tidak usah takut," ucap Ganjar.(dtk)