DEMOKRASI.CO.ID - Isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuat banyak pihak berikan komentar.
Pernyataan AHY soal upaya pengambilan kekuasaan secara paksa, kemudian disorot oleh analis politik Iwel Sastra.
Iwel membaca langkah AHY dari dua sisi. Yang pertama dari segi komunikasi politik. Dengan membeberkan rencana aksi kudeta tersebut kepada media, AHY dinilai ingin mendapatkan dukungan publik.
"Apalagi pihak yang akan melakukan kudeta tersebut memiliki kekuatan dan dekat dengan istana, sehingga dengan mengungkap masalah ini ke publik, AHY berharap akan mendapat dukungan publik, setidaknya publik tahu apa yang terjadi dengan Demokrat", tutur Iwel melalui tayangan channel youtube Iwel Sastra Official, dikutip gelora.co pada Selasa (2/1).
Selain itu, menurut Iwel, hal ini merupakan ujian bagi AHY selaku ketua umum Partai Demokrat untuk membuktikan kepantasannya memimpin partai yang dibesarkan oleh ayahandanya itu.
"Inilah tantangan yang harus dia hadapi. Bagaimana AHY mempertahankan kursi ketua umum Partai Demokrat, dan kesempatan untuk menunjukkan bahwa dirinya pantas menduduki posisi tesebut serta siap menghadapi masalah-masalah seperti ini", sambung Iwel.
Apalagi kata Iwel, Partai Demokrat pernah menjadi pemenang pemilu saat dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), "Partai Demokrat punya potensi untuk terus membesar karena sudah pernah menjadi pemenang pemilu. Biasanya partai yang sudah pernah besar kemudian turun, sebenarnya lebih mudah untuk naik lagi dibandingkan partai yang belum pernah berada pada puncaknya".
"Semua tergantung bagaimana AHY mengomandai Partai Demokrat, apakah ia bisa mengembalikan pada puincak kejayaannya seperi pada tahun 2009 pernah menjadi pemenang pemilu", jelasnya. (*)
Simak videonya berikut,